Monday 21 December 2020

Tim Dosen UNNES Serahkan Bantuan Teknologi Mesin Pengolah Kopi Kelompok Kopi

Kelompok pengolah Kopi Gedong Koffee bersyukur atas adanya kegiatan pengabdian yang dilaksanakan tim Dosen UNNES dari hibah program PTDM (Produk Teknologi yang didesiminasikan kepada Masyarakat) KEMENRISTEK/BRIN, Senin (21/12).

Bantuan teknologi yang diterima pada awal kegiatan berupa mesin Roasting kopi dan mesin diskmill. Sebelum adanya bantuan teknologi, kelompok kopi desa Gedong menyewa jasa roasting dan diskmill dengan biaya Rp. 15.000/kg ucap Mat khayun ketua kelompok Gedong Koffee. Biaya sewa yang tinggi ini menyebabkan keuntungan usaha sangat rendah dan usaha sulit berkembang.

Kriswanto ketua tim pelaksana menyampaikan bahwa mesin yang diterapkan ini memiliki kapasitas produksi 5kg/jam menggunakan sistem kontrol yang hemat energi sehingga penggunaan bahan bakar gas rendah sehingga kegiatan produksi mitra sangat efisien.

Mesin ginding kopi menjadi bubuk juga menggunakan motor bensin daya rendah 5,5 Hp dengan konsumsi BBM yang rendah yakni 0,8 liter per proses (15kg) sehingga sangat hemat biaya. Penggunaan mesin penggerak roasting kopi menggunakan motor listrik daya 1/2 Hp sehingga daya listrik rumah tanggadapat mengunakan mesin ini, tanpa harus melalukan penambahan daya listrik.

“Pemanas berupa kompor gas diterapkan pada mesin roasting karena bila dibandingkan menggunakan heater memerlukan daya listrik yang besar yang, hal ini akan berdampak pada biaya per kWH yang tinggi terutama penggunaan untuk usaha dan itu memberatkan para pengolah kopi. Selain itu, Kami juga menyertakan pelatihan pengoperasian dan perawatan dengan menerapkan protocol kesehatan masa Pandemi Covid-19,” jelas Ketua Tim.

Bayu Wiratama anggota tim PTDM menyampaikan bahwa masa pandemi Covid-19 ini menyebabkan usaha kafe kopi banyak yang mengalami penurunan omset sehingga berdampak pada usaha pensuplai produk kopi green bean atau kopi bubuk murni.

Dia menambahkan, Penerapan teknologi dan peningkatan manajamen usaha yang mana dapat menjadikan kopi gedong Koffee memiliki brand, memiliki ijin edar, sertifikat halal dan uji proksimat akan menjadikan produk mitra memiliki pasar untuk konsumsi masyarakat secara langsung.

Ria Wulansarie anggota PTDM dari bidang Teknik Kimia menuturkan bahwa mitra gedong koffee saat ini telah memiliki ijin edar PIRT, sertifikat halal, dan hasil uji kandungan proksimat, serta didaftarkan merek dagang sehingga produk kopi Gedong Koffee telah memiliki kelayakan untuk pemasaran produk.

“Uji proksimat kopi Gedong Koffee di Lab. FMIPA UNNES mendapatkan bahwa dari ke 6 varian kopi (Kopi rakyat, Lanang, Robusta Fermentasi, Robusta Fermentasi proses, dan excelsa Natural Dry) terdapat produk dengan kandungan protein tertinggi (26,58 %) dan lemak yang rendah (5,55) tetapi selama ini dijual dengan harga paling murah yakni Kopi Rakyat. Hasil pengujian ini memberikan rekomendasi untuk menaikkan brand dari kopi rakyat menjadi kopi tinggi protein sehingga dapat meningkatkan promosi dan harga jual produk,” ucap Ria.

Sementara itu, Kepala Desa Gedong Bp. Suwarno menyampaikan banyak terimakasih kepada Tim Pengabdian dari UNNES Program Hibah PTDM KEMENRISTEK/BRIN yang telah memberikan bantuan teknologi, pelatihan, perijinan dan merek dagang sehingga kelompok kopi Gedong dapat memproduksi sendiri kopi dan memasarkan secara lebih luas.

Selain itu, tim program PTDM UNNES memberikan bantuan peralatan berkebun berupa sabit, bak kontainer plastik, mesin pemotong rumput dan satu mesin pulper untuk proses pasca panen bijih kopi.

Bantuan peralatan berkebun ini diberikan agar kelompok dapat meningkatan produktifitas dan perawatan kebun Kopi.

“Sekarang kelompok dapat melakukan perawatan, penyiangan kebun dengan mesin potong rumput tanpa harus sewa pada jasa persewaan, ucap Kasturi ketua Poktan Subur 3.

Mesin pulper yang dibantukan memiliki kapaistas 300-400kg/jam ini sangat sesuai dengan kebutuhan Poktan Subur 3.

“Mesin pulper yang dibantukan akan dimanfaatkan oleh kelompok kami untuk mengolah bijih kopi hasil panen untuk dikupas kulitnya sehingga nilai jual bijih kopi lebih tinggi,” tambah Kartini, Sekretaris Poktan Subur 3.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment