Monday 28 December 2015

Dosen Sendratasik Unnes Raih Penghargaan dari DOAJ

Setelah mendapat FBS Awards di bidang musik dan tari, dosen Jurusan Sendratasik Unnes Suharto, memperoleh penghargaan dari lembaga pengideks jurnal internasional Directory of Open Access Journals(DOAJ), Lund University, Swedia.

Menurut surat pengantarnya, award yang berupa Certificate of Exellence in Reviewing ini diberikan karena kontribusi yang besar dan komintemen dari Suharto dalam mengembangkan pada karya editorialnya pada lembaga pengindeks yang berpusat di Swedia tersebut.

Sertifikat ini ditandatangani oleh Managing Director DOAJ, Lars Bjornshauge, dan Editor-in-Cief, Tom Olijhoek tanggal 16 Desember 2015.

Menurut Suharto, di Indonesia ada dua grup editor yang mereview jurnal-jurnal dari wilayah Indonesia, Malaysia, dan Thailand . Grup yang pertama Grup Indonesian1 yang dikoordinir oleh Dr. Istadi dari Undip. Adapaun grup kedua yaitu Grup Indonesian2 yang dikordinir oleh Suharto dari Unnes.

Pekerjaan sebagai editor DOAJ dilakukannya di sela-sela tugas tridarmanya selama dua tahun. Keterlibatannya dalam pengembangan di DOAJ ini   karena hobinya pada teknologi informasi terutama jurnal online, di samping karena moto hidupnya, “Hidup harus berarti bagi umat manusia”.

Menurut Suharto, pekerjaan sebagai editor di DOAJ tidak hanya mereview jurnal dari berbagai universitas atau lembaga lain tetapi juga membina dan memberi masukan perbaikan pada penerbit jurnal sehingga menjamin jurnal-jurnal yang terindeks DOAJ adalah yang berkualitas baik.

Selama tahun 2015 Suharto yang juga Ketua Editor jurnal seni Harmonia Unnes selama 15 tahun ini telah mereview lebih dari 100 jurnal online yang biasanya dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Ini yang oleh DOAJ dianggap karya luar biasa.

DOAJ adalah lembaga pengindeks internasional untuk jurnal-jurnal dari berbagai bidang ilmu. Sejak tahun didirikan 2003 sudah lebih dari 10.000 jurnal yang terindeks DOAJ. Di Eropa DOAJ sudah dianggap sebgai lembaga pengindeks jurnal yang standar, setaraf dengan Web of Science, Scopus atau PubMEd.

Kini DIKTI telah memasukan DOAJ sebagai lembaga pendindeks internasional internasional kelas menengah.Sehingga, jurnal yang sudah terindeks oleh DOAJ dianggap jurnal yang berkualitas baik dengan penambahan skor 5 kredit point bagi artikel yang dimuat di jurnal yang tidak terakreditasi, dan menganggap sebagai jurnal internasional jika jurnalnya full text bahasa Inggris dengan kredit poin 20.

Namun ketentuan lain yang harus dipenuhi seperti jumlah editor dan penulis yang berasal dari berbagai negara. Bedanya dengan Scopus maupun Web of Science adalah DOAJ tidak menyediakan pemeringkatan sehingga tidak bisa melihat peringkat maupun factor dampak (impact factor) sebuah jurnal.


from Universitas Negeri Semarang » Languages » Bahasa Indonesia

No comments:

Post a Comment