Saturday 19 January 2019

Kuota Bidikmisi Naik 44%, Peluang Masuk UNNES Meningkat.

Wakil Rektor UNNES Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof Dr Agus Nuryatin MHum menyampaikan Bidikmisi menjadi jalan terang bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik namun memiliki keterbatasan ekonomi untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Bidikmisi memiliki tujuan   meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi, meningkatkan prestasi mahasiswa, menjamin keberlangsungan studi mahasiswa dengan tepat waktu,  melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut disampaikan pada sosialisasi seleksi masuk perguruan tinggi di SMA  I Slawi Tegal, Kamis (17/1).

“Bidikmisi telah memberikan solusi atas ketebatasan ekonomi masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Bidikmisi memberi asa generasi muda cerdas Indonesia untuk menggapai kesuksesan an kesejahteraan  di masa depan. Hal ini terbukti mahasiswa UNNES  penerima bidikmisi memiliki prestasi yang membanggakan, lulus tepat waktu dan memiliki daya wirausaha yang kreatif.” Ujar Prof Agus Nuryatin.

Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), melalui press release Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan berkomitmen untuk fokus pada peningkatan pembangunan sumberdaya manusia melalui berbagai upaya cerdas, salah satunya adalah Program Bidikmisi. Pemerintah berkomitmen dan melakukan inovasi dalam meningkatkan layanan Bidikmisi, diantaranya (1) Meningkatkan kuota penerima Bidikmisi menjadi 130.000 penerima, jumlah ini meningkat 44% dibandingkan tahun 2018, dengan pengalokasiannya untuk Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta termasuk Vokasi dan mahasiswa ongoing yang eligible; (2) mengalokasikan Bidikmisi pada Program Profesi Guru (PPG) selain profesi dokter, dokter gigi, dokter hewan, ners dan apoteker yang telah ada sebelumnya; (3) Menambah alokasi penerima Bidikmisi khusus mahasiswa difabel; dan (4) Integrasi data Bidikmisi dengan pangkalan data Kemendikbud dan Kemensos untuk mendorong proses penerimaan yang lebih transparan, akuntabel dan tepat sasaran.

Pemerintah berkomitmen dan melakukan inovasi dalam meningkatkan layanan Bidikmisi, diantaranya (1) Meningkatkan kuota penerima Bidikmisi menjadi 130.000 penerima, jumlah ini meningkat 44% dibandingkan tahun 2018, dengan pengalokasiannya untuk Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta termasuk Vokasi dan mahasiswa ongoing yang eligible; (2) mengalokasikan Bidikmisi pada Program Profesi Guru (PPG) selain profesi dokter, dokter gigi, dokter hewan, ners dan apoteker yang telah ada sebelumnya; (3) Menambah alokasi penerima Bidikmisi khusus mahasiswa difabel; dan (4) Integrasi data Bidikmisi dengan pangkalan data Kemendikbud dan Kemensos untuk mendorong proses penerimaan yang lebih transparan, akuntabel dan tepat sasaran.

Pendaftaran calon mahasiswa Bidikmisi UNNES tahun 2019 dilakukan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri (SM). Pendaftar Bidikmisi wajib terdaftar pada sistem dengan memasukkan 2 Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang valid.

Bidikmis tahun 2019 memprioritaskan siswa dari keluarga tidak mampu yang telah memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP). Siswa penerima KIP dapat langsung mendaftar ke laman Bidikmisi http://bit.ly/2SXjDJf. Siswa yang tidak memilik KIP, dapat mendaftar melalui sekolah untuk direkomendasikan. Selanjutnya bagi calon mahasiswa penerima Bidikmisi yang telah dinyatakan diterima melalui semua jalur seleksi di atas, akan dilakukan verifikasi lebih lanjut dan penetapan kelayakan oleh perguruan tinggi.

Seleksi Bidikmisi 2019 biaya pendaftaran gratis. Jika lulus seleksi masuk perguruan tinggi calon mahasiswa akan mendapatkan biaya pengganti kedatangan pertama ke perguruan tinggi. Penerima Bidikmisi tahun 2019 akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup sebesar Rp 700.000 per bulan.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Dr Mohamad Nasir dalam kuliah umum di UNNES tanggal 2 Januari  mengatakan Hasil tracer study pada tahun 2018 menunjukkan tren nilai IPK yang meningkat setiap tahun dengan rata-rata 3,21 pada periode 2009-2017. Sejumlah 24% alumni telah mendapatkan pekerjaan 3 bulan sebelum lulus, sebagian lagi memiliki masa tunggu antara 1 hingga 2 bulan. Banyak alumni yang telah sukses bekerja baik di dalam maupun luar negeri serta berwirausaha dan mengangkat ekonomi keluarga. Hal ini menunjukkan Program Bidikmisi telah menghasilkan alumni-alumni yang memiliki daya saing tinggi untuk meraih sukses dan mandiri sekaligus membuka banyak pintu kesempatan bagi banyak orang untuk keluar dari lingkaran kemiskinan melalui peningkatan akses pendidikan tinggi.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment