Wednesday 28 November 2018

Tim Pengabdian Masyarakat UNNES Hibahkan Alat Presto Bandeng

Telah banyak produk teknologi yang dihasilkan para dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang diterapkan dimasyarakat namun masih dalam lingkup terbatas. Salah satu karya teknologi tersebut adalah pembuat bandeng duri lunak (bandeng presto) yang telah sukses diterapkan di Kendal, Semarang, dan Demak yang mempunyai banyak Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) pengolahan bandeng presto.

Dalam kesempatan ini tim pengabdian masyarakat UNNES memberikan bantuan tiga alat presto bandeng yang diberi nama Low Temperature High Presure Cooker (LTHPC) di Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal, Rabu (28/11) di Balai Desa setempat.

Alat diserahkan secara simbolis oleh anggota DPR RI Komisi X Dr H A Mujid Rohmat MH. Saat memberikan sambutan Mujib berpesan kepada masyarakat, gunakan alat ini sebaik mungkin, dan kami berharap dengan alat ini warga desa Kartika Jaya taraf hidupnya dapat meningkat.

Ia melanjutkan, knapa bisa meningkat, karena alat ini dapat membuat bandeng presto secara efisien dan dalam waktu hanya 1,5 jam, artinya apa?, dalam sehari masyarakat pengolah bandeng presto dapat memproduksi bandeng presto sampai dengan 5 kwintal lebih.

Hal senada diungkapkan salah satu peneliti UNNES Prof Dr Sukestiarno PhD, alat ini mempunyai kapasitas satu kali produksi 35-45 kg bandeng sekali masak. Dan yang lebih menarik dari alat ini adalah mesti waktu prestonya hanya 1,5 jam akan tetapi rasanya tidak berubah.

Salah satu mitra UKM “Gembul Bandeng” Agustin Setiawati merasa senang mendapat bantuan ini, saya mewakili warga Desa Kartika Jaya mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. Sebelum mendapat bantuan alat ini kami sekali masak membutuhkan waktu 3-5 jam dengan menggunakan LPG. Jadi dengan alat ini kami bisa menghemat biaya produksi dan waktu.

Tetapi kami juga berharap, tidak hanya bantuan alat yang kami terima tetapi juga penjualan kami mohon dibantu, Karena kalua hanya produksi yang banyak tanpa diimbangi penjualan hasilnya tidak akan maksimal.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment