Monday 17 July 2017

Pengajian Rutin, Rektor: Mari Rapatkan Saf Membangun UNNES

Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan pengajian rutin bulanan di Rumah Dinas Rektor, Jalan Kelud Raya Semarang, Minggu (16/7). Kegiatan diawali khataman Alquran oleh mahasiswa UNNES, dilanjutkan sambutan oleh Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum.

Dalam sambutannya, Prof Fathur menyampaikan pengajian rutin digelar untuk mengingatkan sivitas akademika agar selalu istiqamah untuk kemajuan UNNES. Dia berharap, pengajian ini menjadi sarana silaturahmi antara pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa dengan para kyai dan ulama.

Selain itu, Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja warga UNNES terkait meningkatnya jumlah pendaftar Seleksi Mandiri UNNES tahun ini.

“Pendaftar Seleksi Mandiri UNNES tahun ini, meningkat dibanding tahun sebelumnya. SM-UNNES tahun ini diikuti oleh 13.532 peserta. Tentunya, hal ini karena kerja keras pimpinan, warga UNNES, dan masyarakat sekitar” jelas Profesor Sosiolinguistik itu.

Selain berkolerasi dengan kesiapan panitia penyelenggara, Prof Fathur menilai peningkatan jumlah peserta itu sebagai peningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.

Kepercayaan masyarakat tumbuh karena semakin baiknya kualitas yang ditandai dengan berbagai prestasi yang diraih. Selain akreditasi institusi A, semakin banyak jumlah dosen berkualifikasi doktor, fasilitas primer dan sekunder perkuliahan juga terus meningkat.

“Mari Bersama-sama, kita tetap jaga kepercayaan masyarakat, kita rapatkan saf untuk terus mewujudkan visi dan misi UNNES” pungkasnya.

Dalam pengajian ini, turut hadir para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, dosen, dan mahasiswa serta lebih dari 60 tamu undangan. Pengajian juga diisi dengan tausiyah oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr S Martono MSi.

Dalam ceramahnya, Dr Martono menghimbau warga UNNES untuk terus bersedekah dan berbagi kepada yang membutuhkan.

“Setiap rezeki yang kita miliki, terdapat 2,5 % hak orang lain didalamnya. Kita harus yakin bahwa ada setiap balasan dari kebaikkan yang kita perbuat. Orang kaya itu dinilai dari apa yang disedekahkan, bukan dari apa yang dimiliki semata, karena harta yang sesungguhnya adalah harta yang disedekahkan dijalan Allah” jelasnya.

Setelah tausiyah, pengajian dilanjutkan dengan kajian dan istigasah bersama. Pengajian ditutup dengan doa oleh KH Maksum.

(Dwi Hermawan, Students Staff)


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment