SEKITARUNNES.COM, SEMARANG - Ketika memilih jurusan pada saat masuk kuliah, tentu saja ada banyak poin yang perlu dipertimbangkan. Jangan sampai salah jurusan yang berakibat fatal pada dunia kerja.
Menurut Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) Irene Guntur, M.Psi., Psi., CGA, sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan.
"Salah jurusan bisa memicu pada pengangguran. Supaya tidak ada pengangguran lagi ya jangan sampai ketika kuliah salah jurusan," ujarnya, Selasa (25/2/2014).
Oleh karena itu, Irene mengimbau kepada anak muda atau mereka yang baru saja lulus kuliah, jika bekerja dengan latar belakang pendidikan yang salah jurusan, maka hati dan skillnya tidak akan berkembang.
"Ketika interview, kalau passionnya enggak ada, pasti ketahuan. Kelihatan ketika ditanya oleh pihak perusahahan, exciting atau tidak. Kalau tidak, jawabnya pasti setengah-setengah," ucapnya.
Kecuali, Irene melanjutkan, apabila sang lulusan tersebut mengambil S1 yang salah jurusan, namun ketika mengambil S2 harus sesuai dan bisa melengkapi pekerjaannya.
Menurut Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) Irene Guntur, M.Psi., Psi., CGA, sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan.
"Salah jurusan bisa memicu pada pengangguran. Supaya tidak ada pengangguran lagi ya jangan sampai ketika kuliah salah jurusan," ujarnya, Selasa (25/2/2014).
Oleh karena itu, Irene mengimbau kepada anak muda atau mereka yang baru saja lulus kuliah, jika bekerja dengan latar belakang pendidikan yang salah jurusan, maka hati dan skillnya tidak akan berkembang.
"Ketika interview, kalau passionnya enggak ada, pasti ketahuan. Kelihatan ketika ditanya oleh pihak perusahahan, exciting atau tidak. Kalau tidak, jawabnya pasti setengah-setengah," ucapnya.
Kecuali, Irene melanjutkan, apabila sang lulusan tersebut mengambil S1 yang salah jurusan, namun ketika mengambil S2 harus sesuai dan bisa melengkapi pekerjaannya.
No comments:
Post a Comment