Tuesday 15 May 2018

Lulusan UNNES Harus Mempunyai Bekal Dalam Menghadapi Era Disrupsi

Sebanyak 927 mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menghadiri proses wisuda periode II tahun 2018, Selasa (15/05). Wisudawan tersebut terdiri dari 30 doktor, 88 magister, dan 809 sarjana. Satu diantaranya mahasiswa S1 jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNNES, Ali Nur Fathoni Penemu Dispenser untuk Tuna Netra.

Ia berhasil membuat atau memodifikasi dispenser air minum (mineral) yang bisa sangat memudahkan penggunanya, terutama bagi kalangan tuna netra.

Ali menyatakan karya hasil tugas akhir dengan pembimbing Dr H Noor Hudallah MT dan Riana Defi Mahaqi Putri ST MT ini bermula dari keprihatinan dirinya saat melihat sebuah tayangan TV dimana seorang tuna netra mengambil air minum pada dispenser dengan cara mencelupkan jarinya ke dalam gelas.

“Kalau gelasnya berisi air dingin barangkali dengan mencelupkan tangan ke air di gelas di bawah kran dispenser tidak masalah, tetapi kalau air panas yang disentuhnya dengan tangan kan bisa kesakitan,” katanya.

Peristiwa tersebut menjadikan dirinya berpikir membuat karya tugas akhir rancang bangun dispenser khusus untuk tuna netra dengan menggunakan microcontroller.

Mahasiswa penerima dana pendidikan Bidikmisi ini membuat dispenser dipasangi PLC atau mikro controller yang bisa mengeluarkan suara kalau air yang keluar di gelas adalah air dingin atau air panas. Sehingga tuna netra tidak salah menandai air dingin dengan air panas. Dispenser ini pun sudah diujikan pada komunitas tunanetra dan mereka merasa senang dan terbantu.

Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyambut senang dengan adanya penemuan tersebut. Ini membuktikan bahwa mahasiswa UNNES mempunyai daya saing.

Harapan kedepan dispenser ini mempunyai HAKI dan terus dikembangkan yang nantinya bisa dipakai untuk industri dan masyarakat.

Motivasi

Ada yang beda pada wisuda periode II tahun 2018 ini, hadir Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria SP MSi.

Pria kelahiran Pekalongan, 17 September 1971 ini terkenal sebagai sosok yang dekat dengan sesama dosen dan mahasiswanya. Banyak mahasiswa yang pernah mendapat kuliahnya ‘kepincut’ dan menjadikannya sebagai idola lantaran pribadinya yang penuh inspirasi dan motivasi.

Lulusan Sarjana dan Pascasarjana IPB tahun 2010 ini terpilih sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB sekaligus menyandang Dekan termuda di IPB dan beberapa waktu yang lalu Majelis Wali Amanat (MWA) IPB menetapkan dirinya sebagai Rektor IPB Periode 2017-2022.

Dalam kesempatan ini Rektor IPB memberikan motivasi kepada wisudawan UNNES dalam menghadapi era disrupsi. Lulusan perguruan tinggi belum banyak yang menjadi entrepreneurial.

Saya menyebutnya technopreneurial karena menggunakan hasil-hasil inovasi. Selanjutnya, inovasi yang dihasilkan itu dikembangkan sehingga mereka menjadi technopreneurial.

Sociopreneur di dalam kehidupan sosial, baik wirausaha dan technopreneur itu harus berkembang. Diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang bisa menopang sociopreneur.

Wisudawan disini harus mempunyai kompetensi, soft skill, dan karakter. Tentu dengan leadership, soft skill milenium, dan jiwa kebangsaan yang kuat.
Dengan itu semua, para lulusan akan berkarya untuk menelorkan sesuatu yang hasil-hasilnya merupakan solusi atas persoalanpersoalan di masyarakat.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment