Tuesday 19 September 2017

FGD Klaster Inovasi Platform Mobil Pedesaan Jembatani Pemerintahan dan Industri

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan FGD Klaster Inovasi dengan tema “Inisiasi dan Pengembangan Klaster Inovasi Platform Mobil Pedesaan” Selasa (19/9) di Hotel Patra Semarang.

Hadir dalam acara ini, Pemerintah Jawa Tengah, dan dari Industri otomotif yang ada di Jawa Tengah.

Mobil Pedesaan merupakan produk inovasi unggul yang mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

Hal tersebut disampaikan oleh  Wihatmoko Waskitoaji  dari Direktorat Sistem Inovasi Kemristekdikti saat menghadiri FGD ini.

Ia juga yakin, bahwa impian mobil pedesaan akan diproduksi masal akan segera terwujud. Karena mobil ini sudah teruji dan sudah menjadi produk Riset yang unggul di Kemristekdikti. Tinggal bagaimana melakukan pendekatan dengan industri terkait yang ada di Jawa Tengah.

Senada dengan Wihatmoko, Wakil Rektor Bidang IV UNNES, Prof Dr YL Sukestiarno menjelaskan , UNNES sebagai pengembang desain dan platform akan terus mengembangkan mobil pedesaan ini.

Selain pengembangan UNNES juga akan menjadi leader yang akan menjembatani antara UNNES sebagai pengembang desain dan platform, Pemerintah Provinsi, dan Industri terkait yang ada di Jawa Tengah, agar mobil pedesaan ini bisa diproduksi secara masal.

Widya Aryadi dosen Fakultas Tenik UNNES selaku pengembang mobil pedesaan ini menerangkan, mobil tersebut sangat cocok sekali digunakan di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya, mengingat masyarakat saat ini lebih membutuhkan mobil yang handal yang cocok disegala medan.

Widya menegaskan, Mobil ini cocok sekali untuk medan yang terjal sebagai mobil niaga yang multifungsi. Mobil ini dilengkapi dengan transmisi 4WD seperti mobil yang pergunakan untuk offroad. Bahkan uji coba Mobil Desa tersebut juga sudah dilakukan dengan melintasi jalan hingga 100 ribu kilometer di berbagai medan berat.

Adapun untuk harga Mobil Desa Semarang ini kemungkinan akan dijual ke pasar lokal dengan harga dibawah Rp. 100 juta.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment