Wednesday, 12 February 2014

Teliti Dasar Laut Karimunjawa, Pulung Raih Gelar Doktor

SEKITARUNNES, SEMARANG-Kekayaan dasar laut Indonesia saat ini banyak disorot oleh dunia, apalagi keindahan biota laut kini mulai banyak yang dijadikan destinasi wisata oleh turis domestik maupun luar negeri. Bahkan Indonesia memiliki 20% populasi terumbu karang yang ada di seluruh dunia, namun hanya 5,23% saja yang dinyatakan baik keadannya. Perubahan iklim yang berefek pada pertumbuhan biota laut nampaknya mempengaruhi pertumbuhan ekosistem laut.

Hal inilah yang menjadi acuan Pulung Nurtantio Andono yang melakukan ujian terbuka doktoral pada Senin (10/2/2014) di  Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Dalam penelitiannya, ia melakukan monitoring terhadap ekosistem bawah laut, termasuk permukaan dasar laut, untuk dijadikan tema disertasinya dengan judul: Rekonstruksi Citra 3D Permukaan Dasar Laut Menggunakan Multiview Camera Berbasis Registrasi Citra.

Ketua penguji disertasi pada Sidang Terbuka Promosi Doktor kali ini adalah Prof. Dr. Ir. Mauridi Hery Purnomo, M.Eng. Ia adalah salah satu guru besar yang telah memiliki jam terbang tinggi dalam melakukan uji penelitian, khususnya disertasi. Mauridi mengaku bahwa penelitian ini menjadi pionir di bidang ini, sehingga bisa dikembangkan lagi.

"Penelitian tentang rekonstruksi 3 dimensi bawah laut ini masih sangat langka dan merupakan satu-satunya di Indonesia. Saya harap kedepannya penelitian ini dapat bermanfaat untuk kehidupan ekosistem laut di negara kita," katanya dalam rilis yang diterima Tribun Jateng.

Hal tersebut dibenarkan pula oleh Mochamad Hariadi, ST, M.Sc dan Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST, MT yang membimbing Pulung dalam menyelesaikan disertasi ini.

"Model 3D sengaja dipilih untuk memudahkan monitoring secara efisien, karena banyak manfaat ekonomis yang dapat diantaranya dapat mengukur kesehatan terumbu karang, memantau pesisir pantai secara berkala sehingga dapat diketahui bagian mana yang terkena abrasi, serta memaksimalkan potensi wisata bawah laut," tambahnya.

Sementara itu, Pulung menyampaikan bahwa penelitian ini membutuhkan konsen yang sangat tinggi. "Penelitian yang saya lakukan di perairan Karimunjawa ini membutuhkan ketelitian tingkat tinggi, terlebih ada banyak faktor mempengaruhi pengambilan data, seperti gerakan ombak yang tidak sama di setiap wilayah, pancaran cahaya matahari, partikel di air yang menyebabkan noise, dan adanya gelembung udara pada kamera," jelas Pulung yang juga melakukan penelitian ini dengan rekannya, Valentijn Venus dari ITC Twente University Belanda.

Pihaknya juga juga sudah memanfaatkan hasil rekonstruksi 3 dimensi ini untuk memetakan zone bentik. Ini dilakukannya saat magang riset selama 2 bulan di Belanda, sekaligus membuktikan penelitian rekonstruksi 3 dimensi ini sudah bermanfaat hingga keluar negeri.

Selain itu, Pulung juga menambahkan kontribusi dari penelitian ini sangat besar, diantaranya dapat mencari kalibrasi kamera strereo di dalam air laut, meningkatkan akurasi rekonstruksi citra 3 dimensi, serta meningkatkan kualitas hasil rekonstuksi 3 dimensi berbasis registrasi citra 2 dimensi.

Pengakuan terhadap penelitian tentang rekonstruksi 3d bawah laut ini juga tidak main-main, karena Pulung telah mempublikasikannya ke beberapa jurnal internasional yang terindex Elsavier (scopus). Untuk konferensi tingkat Internasional dilakukannya di Maroko-Afrika Utara (IEEE Conference), Korea (lecturer notes terindeks elsavier), dan yang terakhir adalah 3 bulan di Jepang dengan dibimbing langsung oleh Prof. Kunio Kondo dan Prof. Taichi Watanabe dari Tokyo University of Technology, keduanya ahli dalam bidang rekonstruksi citra 3 dimensi.

Pulung menambahkan, kedepannya akan terus melakukan penelitian yang berhubungan dengan underwater 3D reconstruction. "Karena suatu riset dapat dikatakan berhasil, apabila riset ini tidak berhenti sampai sini saja dan dikembangkan oleh penerusnya," tandas Pulung.

Dalam sidang terbuka promosi doktor ini turut hadir ketua yayasan Dian Nuswantoro, Tri Rustanti,MM beserta rombongan. Hadir pula rektor Udinus Dr Ir Edi Noersasongko, MKom dan jajaran civitas akademika lainnya. Edi  mengaku bangga bahwa  Udinus telah melahirkan 1 doktor lagi dan akan memperkuat lembaga pendidikannya. "Semoga nantinya makin banyak doktor yang akan lulus di tahun 2014 ini, UDINUS makin mantap melangkah menjadi Universitas IT terbaik di Indonesia," tegas Edi. (*)

Sumber : jateng.tribunnews.com

No comments:

Post a Comment