SEKITARUNNES, SEMARANG-Kekayaan dasar laut Indonesia saat ini
banyak disorot oleh dunia, apalagi keindahan biota laut kini mulai
banyak yang dijadikan destinasi wisata oleh turis domestik maupun luar
negeri. Bahkan Indonesia memiliki 20% populasi terumbu karang yang ada
di seluruh dunia, namun hanya 5,23% saja yang dinyatakan baik keadannya.
Perubahan iklim yang berefek pada pertumbuhan biota laut nampaknya
mempengaruhi pertumbuhan ekosistem laut.
Hal inilah yang
menjadi acuan Pulung Nurtantio Andono yang melakukan ujian terbuka
doktoral pada Senin (10/2/2014) di Fakultas Teknologi Industri Institut
Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Dalam penelitiannya, ia
melakukan monitoring terhadap ekosistem bawah laut, termasuk permukaan
dasar laut, untuk dijadikan tema disertasinya dengan judul: Rekonstruksi
Citra 3D Permukaan Dasar Laut Menggunakan Multiview Camera Berbasis
Registrasi Citra.
Ketua penguji disertasi pada Sidang Terbuka
Promosi Doktor kali ini adalah Prof. Dr. Ir. Mauridi Hery Purnomo,
M.Eng. Ia adalah salah satu guru besar yang telah memiliki jam terbang
tinggi dalam melakukan uji penelitian, khususnya disertasi. Mauridi
mengaku bahwa penelitian ini menjadi pionir di bidang ini, sehingga bisa
dikembangkan lagi.
"Penelitian tentang rekonstruksi 3 dimensi
bawah laut ini masih sangat langka dan merupakan satu-satunya di
Indonesia. Saya harap kedepannya penelitian ini dapat bermanfaat untuk
kehidupan ekosistem laut di negara kita," katanya dalam rilis yang
diterima Tribun Jateng.
Hal tersebut dibenarkan pula oleh
Mochamad Hariadi, ST, M.Sc dan Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST, MT yang
membimbing Pulung dalam menyelesaikan disertasi ini.
"Model 3D
sengaja dipilih untuk memudahkan monitoring secara efisien, karena
banyak manfaat ekonomis yang dapat diantaranya dapat mengukur kesehatan
terumbu karang, memantau pesisir pantai secara berkala sehingga dapat
diketahui bagian mana yang terkena abrasi, serta memaksimalkan potensi
wisata bawah laut," tambahnya.
Sementara itu, Pulung
menyampaikan bahwa penelitian ini membutuhkan konsen yang sangat tinggi.
"Penelitian yang saya lakukan di perairan Karimunjawa ini membutuhkan
ketelitian tingkat tinggi, terlebih ada banyak faktor mempengaruhi
pengambilan data, seperti gerakan ombak yang tidak sama di setiap
wilayah, pancaran cahaya matahari, partikel di air yang menyebabkan
noise, dan adanya gelembung udara pada kamera," jelas Pulung yang juga
melakukan penelitian ini dengan rekannya, Valentijn Venus dari ITC
Twente University Belanda.
Pihaknya juga juga sudah
memanfaatkan hasil rekonstruksi 3 dimensi ini untuk memetakan zone
bentik. Ini dilakukannya saat magang riset selama 2 bulan di Belanda,
sekaligus membuktikan penelitian rekonstruksi 3 dimensi ini sudah
bermanfaat hingga keluar negeri.
Selain itu, Pulung juga
menambahkan kontribusi dari penelitian ini sangat besar, diantaranya
dapat mencari kalibrasi kamera strereo di dalam air laut, meningkatkan
akurasi rekonstruksi citra 3 dimensi, serta meningkatkan kualitas hasil
rekonstuksi 3 dimensi berbasis registrasi citra 2 dimensi.
Pengakuan terhadap penelitian tentang rekonstruksi 3d bawah laut ini
juga tidak main-main, karena Pulung telah mempublikasikannya ke beberapa
jurnal internasional yang terindex Elsavier (scopus). Untuk konferensi
tingkat Internasional dilakukannya di Maroko-Afrika Utara (IEEE
Conference), Korea (lecturer notes terindeks elsavier), dan yang
terakhir adalah 3 bulan di Jepang dengan dibimbing langsung oleh Prof.
Kunio Kondo dan Prof. Taichi Watanabe dari Tokyo University of
Technology, keduanya ahli dalam bidang rekonstruksi citra 3 dimensi.
Pulung menambahkan, kedepannya akan terus melakukan penelitian yang
berhubungan dengan underwater 3D reconstruction. "Karena suatu riset
dapat dikatakan berhasil, apabila riset ini tidak berhenti sampai sini
saja dan dikembangkan oleh penerusnya," tandas Pulung.
Dalam
sidang terbuka promosi doktor ini turut hadir ketua yayasan Dian
Nuswantoro, Tri Rustanti,MM beserta rombongan. Hadir pula rektor Udinus
Dr Ir Edi Noersasongko, MKom dan jajaran civitas akademika lainnya. Edi
mengaku bangga bahwa Udinus telah melahirkan 1 doktor lagi dan akan
memperkuat lembaga pendidikannya. "Semoga nantinya makin banyak doktor
yang akan lulus di tahun 2014 ini, UDINUS makin mantap melangkah menjadi
Universitas IT terbaik di Indonesia," tegas Edi. (*)
Sumber : jateng.tribunnews.com
No comments:
Post a Comment