Thursday, 20 February 2014

Semarang Masih Butuh 600 Tenaga Pengajar SD


SEKITARUNNES.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin menyatakan, belum ada ketentuan untuk guru honorer yang tergolong K2 yang tidak lolos pada seleksi CPNS tahun ini.
Dia mengatakan, pihaknya masih menunggu ketentuan dari Pemerintah Kota terkait regulasinya.
"Pemkot juga sepertinya masih menunggu kebijakan pusat. Jadi kami belum tahu ketentuannya nanti seperti apa," katanya saat ditemui Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Rabu (19/2/2014).
Bunyamin menyebut, jumlah pegawai yang masuk K2 di Kota Semarang yang jumlahnya 1.000 lebih dites dan hanya sekitar 30 persennya yang lolos, yaitu sejumlah 369 orang. Namun jumlah tersebut adalah pegawai secara keseluruhan.
"Kalau yang khusus di Dinas Pendidikan, saya belum tahu persis jumlahnya," katanya.
Bunyamin mengakui, pengangkatan guru honorer di sekolah lantaran tenaga pendidik di sekolah masih kurang. Namun belakangan ada larangan sekolah untuk mengangkat guru honorer lagi.
"Larangan ini sudah ada sejak 2005 lalu," ungkap Bunyamin.
Kekurangan tenaga pendidik, kata Bunyamin, terutama di jenjang SD. Dia menyebut, kekurangan guru SD di Kota Semarang mencapai 600 orang. Sedangkan di jenjang SMK hanya jurusan tertentu yang masih kurang.
Pihaknya belum memastikan, sampai kapan kekurangan tersebut akan terpenuhi. Untuk saat ini, kata dia, ada formasi 40 orang jalur umum, yaitu 35 untuk SD dan 5 untuk SMK.
"Jumlah pengangkatan tiap tahunnya tidak pasti. Itu kebijakan pemerintah pusat," katanya.
Bunyamin mengatakan, bagi guru honorer yang telanjur masuk sebelum ada larangan pengangkatan guru honorer tersebut tak perlu khawatir.
"Pasti ada solusinya nanti. Tetapi, seperti apa regulasinya kami masih menunggu," jelasnya.
Lantaran belum ada regulasi soal guru honorer, Bunyamin menyatakan untuk sementara honor mereka masih menggunakan mekanisme seperti biasanya.
"Sekolah bisa memanfaatkan dana BOS dan bantuan sukarela dari orangtua siswa seperti biasanya," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga akan tetap membantu melalui alokasi dana APBD. Hanya, untuk mekanismenya seperti apa, pihaknya masih menunggu kebijakan Pemkot lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Semarang, Kastri Wahyuni mengatakan, dari 16 pegawai tidak tetap yang bertugas di sekolahnya, tiga di antaranya lolos seleksi CPNS. Sedangkan dua orang guru honorer lolos semua.
Dia memastikan, sekolah tetap akan menanggung honor pegawai yang tidak lolos CPNS yang bekerja di instansinya.
"Pembiayaannya, tentunya tidak lepas dari peran orangtua siswa," katanya. (rif)

Sumber : www.tribunnews.com

No comments:

Post a Comment