Ketimbang bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak waktu luang, sebaiknya Anda bekerja dengan cara cerdas. |
Nah, ketimbang bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak waktu luang, sebaiknya Anda bekerja dengan cara cerdas. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk menghasilkan hasil berkualitas di antara padatnya jadwal pekerjaan.
To Do List
Kita semua memiliki lebih banyak pekerjaan ketimbang waktu kerja dalam sehari. Buatlah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan dalam satu hari dan coba penuhi target tersebut.
Agar tidak kewalahan, bagi dua daftar tugas Anda menjadi "kelas berat" dan "kelas ringan". Dalam daftar kelas berat, tuliskan semua pekerjaan yang harus Anda selesaikan dalam sepekan. Kemudian, daftar kelas ringan berisi pekerjaan yang tidak terlalu mendesak tetapi tetap perlu diselesaikan.
Prinsip 80/20
Gunakan upaya minimal dapat menghasilkan keluaran yang maksimal. Fokuskan 80 persen energi Anda untuk menyelesaikan 20 persen tugas paling berat. Dengan begitu, tugas lain yang lebih ringan akan Anda selesaikan dengan mudah.
Delegasi tugas
Cara lain untuk menghemat lebih banyak waktu adalah dengan mendelegasikan tugas-tugas kecil ke kolega atau asisten Anda. Pendelegasian tugas juga akan membukakan jalan karier Anda ke tingkat selanjutnya.
Bekerja di area kekuatan
Anda juga bisa meningkatkan nilai kerja Anda dengan bekerja di area kekuatan Anda. Jika Anda fokus pada bakat alami, Anda dapat memoles dan menyempurnakannya. Menggunakan area kekuatan dalam bekerja juga akan membuat Anda meraih lebih banyak dan membuat hari kerja Anda lebih menyenangkan.
Tetapkan deadline
Semua orang bekerja lebih baik ketika mereka menghadapi deadline. Tetapkan batas akhir suatu pekerjaan harus diselesaikan. Anda bisa memasang deadline untuk diri sendiri seminggu sebelum deadline sesungguhnya, sehingga masih ada waktu untuk revisi. Deadline bisa membuat seseorang lebih produktif dan kreatif.
Memblok waktu
Ketika menghadapi deadline, konsep terbaik untuk bekerja adalah memblok waktu. Banyak orang menerapkan konsep ini dengan menetapkan waktu tertentu sebelum beristirahat. Misalnya, bekerja 20-40 menit, kemudian istirahat 10 menit. Konsep ini akan maksimal di periode 30 menit.
Ketika menerapkan konsep blok waktu, banyak juga yang mematikan ponsel, notifikasi email, media sosial dan sebagainya. Mereka hanya akan fokus pada tugas yang sedang dihadapi.
Bahkan, ada yang menggunakan pengatur waktu. Ketika bel pengatur waktu berbunyi, mereka akan beristirahat 10 menit. Metode ini jauh lebih efektif ketimbang iseng membuka Facebook atau berkirim pesan ketika bekerja.
Sumber: Okezone.Com
bekerja berdoa menerima nasih
ReplyDelete