Indonesia termasuk ke dalam 10 besar Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan produksi sampah melimpah dan keterbatasan tempat penampungannya. UNNES sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki Visi Unversitas Berwawasan Konservasi dan Bereputasi International memiliki komitmen untuk melakukan pengelolaan sampah dan memanfaatkanya. UNNES telah melakukan pembangunan tempat pengelolaan sampah sejak tahun 2019.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr S Martono MSi didampingi PLT Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dr. Hendi Pratama MA meresmikan fasilitas pengolahan sampah UNNES di Banaran, Kec. Gunungpati, Semarang, Jumat (28/8).
Perencanaan pengolahan sampah UNNES merupakan kolaborasi antara UNNES dan PT. ALSTA (Altar Sarwahita Abhipraya) selama 5 tahun kedepan dengan klausal perpanjangan.
Dr. S Martono menyampaikan, dengan adanya pengolaan sampah di UNNES ini, akan mendukung UNNES sebagai kampus konservasi. Sampah yang berada di kampus UNNES dikelola untuk menghasilkan kompos dan magot.
“Kita juga sedang merencanakan pengolahan sampah menjadi briket batu bara, butir plastik sebagai campuran paving, dan campuran beton aspal,” terang Dr Martono.
Lebih lanjut Dr S Martono menambahkan, pengolahan sampah di UNNES menggunakan kolaborasi listrik tenaga surya, diesel, dan PLN.
“Jadi kita tidak akan berhenti mengolah sampah karena sumber daya listrik akan selalu ada,” kata Dr Martono.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment