Thursday, 31 August 2017

Peminjaman Toga Wisuda Periode III, 13 Hingga 25 September

Universitas Negeri Semarang
Peminjaman Toga Wisuda Periode III, 13 Hingga 25 September

Peminjaman perlengkapan wisuda bagi wisudawan periode III tahun 2017 dimulai 13-25 September 2017 di Koperasi Mahasiswa (Kopma) gedung LP2M lantai I Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Ketua Umum Kopma Lilis Mitasari menyampaikan, adapun jadwal peminjaman toga diatur sebagai berikut:

Rabu 13 September        : PPS dan FH
Kamis 14 September      : FIP
Jumat 15 September      : FBS.
Senin 18 September       : FIS
Selasa 19 September      : FMIPA
Rabu 20 September        : FIK
Jumat 22 September      : FE
Senin 25 September       : FT

Pengembalian toga dan pengembalian uang jaminan dapat dilakukan pada 27 September-3 Oktober. Sedangkan, pengembalian setelah 3 Oktober, toga dianggap terbeli dan uang jaminan tidak dapat diminta kembali, tegas Lilis Mitasari.

 

Wednesday, 30 August 2017

Pengajian Rutin UNNES Menilik Hubungan antara Islam dan Olahraga

Universitas Negeri Semarang
Pengajian Rutin UNNES Menilik Hubungan antara Islam dan Olahraga

Universitas Negeri Semarang (UNNES) adakan pengajian rutin pada Minggu (20/8) di Rumah Dinas Rektor. Susunan acara diawali dengan khataman Alquran bersama dan dilanjutkan dengan sambutan dari Prof Dr Rustono, MHum.

Dalam sambutannya, Prof Rustono menyatakan kebanggaannya pada aktivitas yang telah dilakukan oleh UNNES, terutama acara Solat Subuh berjamaah di hari sebelumnya (Sabtu (19/8)) yang dimuat oleh Ristekdikti. Kemudian, ia juga mengingatkan pada para pimpinan mengenai persiapan kurban yang akan dilakukan UNNES dalam rangka hari raya Idul Adha nantinya.

Masuk ke acara berikutnya, tausiyah pengajian kali ini diisi oleh Dr Bambang Budi Raharjo, MSi dengan tema Olahraga dari sisi Islam. Dalam tausiyah kali ini, Bambang menyatakan bahwa olahraga adalah aktivitas fisik yang disengaja dengan melakukan aturan baku dengan hasil yang tidak didapatkan saat itu juga. Dengan melakukan olahraga, badan akan menjadi sehat. Sehat yang dimaksud adalah kuat dan bertenaga untuk melakukan banyak aktivitas. Berdasarkan manfaat tersebut, Bambang menganggap bahwa olahraga adalah sebuah kebutuhan primer.

Kemudian, kaitan mengenai hubungan antara olahraga dengan Islam, Bambang menyampaikan bahwa banyak anjuran tokoh Islam mengenai olahraga yang dapat dilakukan oleh umat. Sebagai contoh, panglima perang Islam, Umar bin Khatab, menyarankan pasukannya untuk berlatih melempar, dan pemuda untuk berenang. Kemudian, Nabi Muhammad SAW, mewajibkan kepada para orangtua untuk mendidik anak mereka membaca dan berolahraga. Olahraga yang disarankan nabi antara lain berenang, memanah, bertinju, dan berkuda.

Meskipun beberapa olahraga yang disampaikan tersebut masih kondisional pada kebutuhan zaman saat itu (seperti memanah untuk berperang), terdapat nilai dari olahraga yang dapat digunakan sehari-harinya. Ia mencontohkan bahwa dalam pertandingan olahraga, durasi waktu merupakan hal yang penting. Sehingga, orang harus datang tepat waktu agar tidak dikeluarkan dari pertandingan.

Seusai tausiyah, acara pengajian dilanjutkan dengan pembacaan kitab oleh Gus Lukman Hakim dan ditutup dengan doa yang dipandu oleh KH Maksum.

(Cesar Abdul, Student Staff)

Tuesday, 29 August 2017

Rektor UNNES Pembicara Keynote ICETVESS 2017

Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES), Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, menjadi Pembicara Keynote pada ICETVESS (International Conference on Engineering Technology, Vocational Education and Social Science) 2017 di UPSI (Universitas Pendidikan Sultan Idris) Malaysia (29/8). Prof. Fathur Rokhman menyampaikan materi mengenai komunikasi antarbudaya yang bermakna dalam kehidupan multikultural di Indonesia dan Malaysia.

Selain Prof. Fathur, pembicara keynote pada ICETVESS 2017 adalah Prof. Dr. Dr. h. c. Georg Spöttl, M.A. dari Department Work Processes and TVET, Universität Bremen, Bremen, Jerman dan Prof. Dr. Ramlee Mustapha Faculty of TVE, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Perak, Malaysia.


from Universitas Negeri Semarang

Di Korea, Dosen FMIPA Membangun Rasa Nasionalisme dan Membangun Negara Melalui Pendidikan

Dosen FMIPA Dr Iwan Junaedi MSi berkesempatan mengikuti kegiatan workshop di Dongseo University, dan Sun Moon University, Korea Selatan, 7-14 Agustus.

Pelajaran yang dapat dipetik dari workshop di Sun Moon University adalah bahwa membangun negara dan bangsa untuk menjadi negara yang maju adalah melalui pendidikan, menurutnya Korea Selatan adalah salah satu contoh negara yang membangun bangsanya melalui pendidikan.

Pesan dari kegiatan workshop di Sun Moon University adalah agar menjadi negara yang maju, maka pendidikan harus dipersiapkan dengan baik. Setelah dari Sun Moon Uniersity, Iwan Junaedi mengikuti kegiatan International Workshop for Indonesian Leaders in Education di Dongseo University selama 5 hari.

Dalam kesempatan ini ia dapat mempelajari bagaimana perguruan tinggi dalam menyiapkan perkuliahan dan memfasilitasi pembelajaran bagi mahasiswanya, mulai dari kelas besar, kelas kecil, laboratoium, ruang pameran untuk produk-produk dosen dan mahasiswa, dan sarana parasarana lainnya yang berskala internasional.

Selain di PT, juga mendapat kesempatan untuk berkunjung di Busan Global Celebrated School, di Yang-Woon dan POSCO Pabrik baja terbesar di Korea.

Di SMA (Busan Global Celebrated School) ini, mendapat pengalaman bagaimana sekolah menyediakan fasilitas belajar bagi siswanya dan juga bagi gurunya. Yang terakhir mendapat pelajaran tentang nasionalisme (agar kita cinta Indonesia) oleh orang Korea, yaitu oleh Prof Dr Kim Soo-Il, beliau adalah orang Korea yang mendapat tugas menjadi Konsul Kehormatan RI di Busan, Korea.

Saat memberikan paparan ia menyampaikan tentang pentingnya nasionalisme dan mencintai negara dan budaya bangsa. Semua kegiatan ini menjadi pelajaran yang berharga untuk dijadikan pelajaran bagi pengembangan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya di UNNES.


from Universitas Negeri Semarang

Peminjaman Toga Wisuda Periode III, 13 Hingga 25 September

Peminjaman perlengkapan wisuda bagi wisudawan periode III tahun 2017 dimulai 13-25 September 2017 di Koperasi Mahasiswa (Kopma) gedung LP2M lantai I Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Ketua Umum Kopma Lilis Mitasari menyampaikan, adapun jadwal peminjaman toga diatur sebagai berikut:

Rabu 13 September        : PPS dan FH
Kamis 14 September      : FIP
Jumat 15 September      : FBS.
Senin 18 September       : FIS
Selasa 19 September      : FMIPA
Rabu 20 September        : FIK
Jumat 22 September      : FE
Senin 25 September       : FT

Pengembalian toga dan pengembalian uang jaminan dapat dilakukan pada 27 September-3 Oktober. Sedangkan, pengembalian setelah 3 Oktober, toga dianggap terbeli dan uang jaminan tidak dapat diminta kembali, tegas Lilis Mitasari.

 


from Universitas Negeri Semarang

Tambah Dua Profesor, Kualitas Akademik Semakin Baik

Universitas Negeri Semarang
Tambah Dua Profesor, Kualitas Akademik Semakin Baik

Dua dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendapat gelar kehormatan akademik tertinggi sebagai profesor. Keduanya adalah Prof Dr Retno Sri Iswari dan Prof Dr Abdurrachman Faridi.

Prof Dr Retno ditetapkan sebagai profesor bada bidang ilmu biokimia. Adapun Prof Dr Faridi tetapkan sebagai profesor pada bidang pendidikan bahasa Inggris.

Meningkatnya jumlah profesor diyakini terus memperkuat kualitas akademik, baik pada tingkat program studi, fakultas, maupun universitas.

Rektor Prof Dr Fathur Rokhman menekankan agar para profesor melaksanakan amanah dari negara dengan baik. Salah satu tugas khusus para profesor adalah melakukan penelitian yang dipublikasikan di jurnal internasional, menulis buku referensi, dan memublikasikan dalam prosiding.

Selain menyerahkan SK kepada dua profesor baru, Rektor juga menyerahkan SK kenaikan pangkat kepada beberapa dosen lain, yaitu Prof Dr Sarwi, Prof Dr Ani Rusilowati, Prof Dr Hartono, Prof Dr Sutikno, dan Prof Dr Edy Cahyono.

Pengalaman Membanggakan PPL Antarbangsa di Malaysia

Rektor dan Pimpinan Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan monitoring dan evaluasi praktik pengalaman lapanngan (PPL) antarbangsa yang dilaksanakan di Malaysia (29/8). Sepuluh mahasiswa UNNES telah memulai kegiatan PPL antarbangsa sejak tanggal 10 Agustus 2017 dan saat ini mereka telah melaksanakan PPL selama dua minggu.

PPL antarbangsa UNNES di Malaysia merupakan hasil kerja sama dengan UPSI (Universiti Pendidikan Sultan Idris) Malaysia. Puan Dr.  Nor’ashiqin Bt Mohd Idrus dan Puan Dr. Nurul’Ain Bt Mohd Daud adalah koordinator kegiatan ini melalui (Pusat Latihan Mengajar dan Industri) PULAMI.

Rektor UNNES, Prof. Fathur Rokhman, M.Hum, menyampaikan kebanggaan atas kemampuan mahasiswa UNNES untuk berlatih mengajar di luar negeri. Rektor mengingatkan bahawa kegiatan ini harus dimanfaat dengan baik. Mahasiswa UNNES harus menjadi duta UNNES dan duta Indonesia di Malaysia.


from Universitas Negeri Semarang

Monday, 28 August 2017

Meski di Beda Negara Dosen UNNES Tetap Mengajar

Meski tengah bertugas sebagai dosen tamu untuk mengajar bahasa Indonesia di University of Social Science and Humanities Ho Chi Minh City Vietnam untuk beberapa waktu, Wati Istanti MPd tetap memberi kuliah perdana bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI),  di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES), Senin  (28/8). Dia mengadakan perkuliahan jarak jauh dengan menggunakan teleconference bersama mahasiswanya.

Menurut Wati, Jarak bukan menjadi penghalang untuk seseorang belajar dan mengajar. Jarak hanyalah masalah tempuh. Namun belajar dan mengajar adalah hakikinya urusan tanggung jawab dan hati serta memberi pelayanan prima kepada mahasiswa.

Mahasiswa Jurusan BSI sangat menyambut baik usaha dari dosen yang senang berpuisi itu. Mereka merasa bahwa perkuliahan dengan sistem jarak jauh seperti ini tidak ada bedanya, karena utamanya perkuliahan dimaknai bukan sebagai ada tidaknya dosen di dalam kelas, namun tanggung jawab mahasiswa juga yang turut mewujudkan perkuliahan itu terlaksana atau tidak.

Rektor UNNES, Prof  Dr Fathur Rokhman MHum mengapresiasi upaya tersebut, dan berharap hal ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pengajar yang ada di universitas berwawasan konservasi bereputasi internasional ini.

bahwa di manapun berada, mengajar tetap dapat dilakukan serta dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin canggih untuk
kebermanfaatan bersama.


from Universitas Negeri Semarang

Sekolah Vokasi Sugar Grup Kompani Borong Juara LLM UNNES 2017

Sekolah Vokasi Sugar Grup Kompani Lampung dalam Lomba Lintas Medan VI (LLM) se-Indonesia yang diadakan Resimen Mahasiswa (Menwa) UNNES memborong juara.

Tim itu meraih juara I, II, III, dan harapan I untuk putra, dan juara II untuk putri. Kemudian juara harapan II putra diraih oleh Universitas Sebelas Maret, Minggu (27/8) di kampus UNNES Sekaran Gunungpati.

Juara 1 kategori putri diraih oleh Universitas Sebelas Maret, juara III oleh universitas PGRI Semarang. Harapan I diraih Universitas Diponegoro dan harapan II Universitas Muhamadiah Surakarta.

Sedangkan juara menembak kategori putra diraih oleh Sekolah Vokasi Sugar Grup Kompani Lampung, untuk kategori putri diraih Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Wakil Rektor bidang kemahasiswaanUNNES Dr Bambang BR MSi bertindak sebagai inspektur upacara penutupan menyampaikan, kegiatan LLM VI se-Indonesia ini merupakan bentuk silaturahmi mahasiswa antar perguruan tinggi.

Prestasi itu nomor dua, tapi menyambung tali silaturahmi itu manfaatnya luar biasa diataranya dilapangkan rizki dan diperpanjang umurnya. Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.

Hadiri pada acara penutupan Wakil Dekan Bidang Kkemahasiswaan, Muspika, Muspida, Alumni, dan Unit Kegiatan Mahasiswa.


from Universitas Negeri Semarang

Langkah Prof Subyantoro Kembangkan Linguistik Forensik di Indonesia

Universitas Negeri Semarang
Langkah Prof Subyantoro Kembangkan Linguistik Forensik di Indonesia

Peran ilmu bahasa semakin besar dalam pemecahan masalah hukum di Indonesia. Kondisi itulah yang mendorong profesor ilmu psikolinguistik Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Subyantoro MHum mengembangkan subdisiplin baru bernama Linguistik Forensik.

Untuk menunjang hal itu, ia baru saja menerbitkan buku dengan judul sama: Linguistik Forensik. Buku itu bisa dinikmati masyarakat dalamw aktu dekat ini.

Selain kondisi itu, dorongan untuk mengembangkan Linguistik Forensik juga tumbuh karena ia banyak terlibat dalam penanganan berbagai kasus, baik pidana maupun perdata.

Menurut Subyantoro, di Inggris disiplin ilmu telah berkembang sejak tahun 1980-an. Di sana, publikasi mengenai subdisiplin itu juga sudah cukup banyak. Namun di Indonesia, kajian mengenai Linguistik Forensi masih relatif baru.

Padahal, “Setelah media sosial muncul, semakin banyak kasus-kasus hukum yang memerlukan peran linguistik. Seperti penghinaan, ujaran kebencian, dan pencemaran nama baik,” katanya.

Sebagai subdisiplin ilmu, menurutnya, Linguistik Forensik adalah cabang linguistik terapan yang paling baru. Linguistik Forensik memanfaatkan berbagai subdsiplin lain yang telah ada seperti fonologi, semantik, pragmatik, wacana, dan psikolinguistik.

Menurutnya, pengembangan Linguistik Forensik harus harus dilakukan secara komprehensif dengan memanfatakan aneka subdisiplin yang sudah ada. Dengan begitu, hasilnya pun bersifat komprehensif dan lebih akurat.

Dalam banyak kasus selama ini, ahli bahasa kerap memiliki pendapat yang berbeda saat menghadapi kasus. Hal itu terjadi karena simpulan ditarik berdasarkan kepakaran masing-masing. Ahli pragmatikhanya berdasarkan pragmatik, ahli wacana hanya menganalisis berdasarkan wacana, dan sebagainya.

Karena itulah, agar Linguistik Forensi semakin berkembang, diperlukan kajian intas disiplin.

Profesor yang akrab disapa Prof Bi ini yakin kajian ini semakin diperlukan. Oleh penegak hukum, misalnya, linguistik forensik diperlukan penyidik untuk menggali data yang akurat dalam wawancara dengan terduga atau tersangka pelaku tindak pidana. Di pengadilan, subdisiplin ilmu berguna untuk menilai apakah kesaksian saksi dapat dipercaya atau tidak.

Berdasarkan pengalamannya terlibat dalam berbagai kasus, Subyantoro berpendapat lingustik forensik diperlukan dalam kasus perdata dan pidana.

“Kalau perdata itu lebih banyak ke bahasa tulis. Kalau pidana lebih banyak ke bahasa lisan,” katanya.

Jika ilmu itu diterapkan, subdisiplin ilmu ini juga akan berguna untuk mengidentifikasi keaslian barang bukti. Selama ini, pengujian kesahihan barang bukti dilakukan dengan teknologi informasi. Linguistik Forensik memungkinkan fitur-fitur linguistik seperti warna suara atau timbre dikaji untuk menguji kesahihan barang bukti. Dari aspek fonologi, bisa dikaji bahwa penciri vokal seseorang dengan orang lainnya juga berbeda.

Agar memperoleh kajian yang baik, lanjutnya, Linguistik Forensik harus terbuka mengembangkan diri dengan menggandeng disiplin ilmu lain. Baik dalam internaal linguistik maupun dengan displin ilmu lain.

Oleh karena itu, ke depan ia berencana melakukan penelitian bersama, salah satunya dengan skema penelitian payung.

“Harus dilakukan kajian bersama. Ilmu ini akan semakin berkembang jika ada kerja sama lintas disiplin,” katanya.

BPK UNNES Serahkan Arsip Statis Ke UPT Kearsipan UNNES

Dalam rangka tertib arsip, Biro Perencanaan dan Keuangan (BPK) Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerja sama dengan UPT Kearsipan (UNNES) menyelenggarakan kegiatan akuisisi arsip.

Agung Kuswantoro Anggota Badan Kearsipan UNNES menyampaikan, Akuisisi arsip statis dalam hal ini yaitu proses penambahan khasanah arsip statis pada UPT kearsipan UNNES yang dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan arsip statis dan hak pengelolaannya dari BPK kepada UPT Kearsipan UNNES.

Akuisisi arsip statis dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan-undangan dan sesuai dengan kaidah kearsipan, seperti daftar arsip statis. Makna dari akuisisi ini adalah adanya penyerahan arsip statis ke UPT Kearsipan UNNES. Mengingat keberadaan arsip statis di lembaga kearsipan sangatlah penting bagi suatu lembaga (UNNES), maka arsip statis yang bernilai sejarah sejatinya tidak lagi berada di pencipta atau di pemilik arsip tetapi berada di lembaga kearsipan. Dengan demikian rekaman peristiwa yang telah terjadi dalam perjalanan UNNES tidak akan hilang atau terlupakan.

Kegiatan akuisisi merupakan tahap awal dari pengelolaan arsip statis. Proses selanjutnya adalah pendataan, penataan, penilaian, hingga penyerahan arsip statis. Pendataan arsip statis merupakan kegiatan penelusuran terhadap arsip statis yang memiliki nilai guna sejarah yang tercipta di lingkungan pencipta dan pemilik arsip (BPK).

Kegiatan ini juga dilakukan guna mengidentifikasi keberadaan fisik arsip beserta Jadwal Retensi Arsip dan Daftar Arsipnya.


from Universitas Negeri Semarang

Sunday, 27 August 2017

Tim Futsal UNNES Raih Juara Runner Up se Jateng dan DIY

Tim Futsal Unnes berhasil menorehkan prestasi dengan meraih Juara 2 di ajang Liga Mahasiswa Futsal Regional Jawa tengah dan DIY di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Islam Indonesia, Minggu (27/8).

Liga Mahasiswa Futsal Regional sendiri diselenggarakan sejak Sabtu (19/8) hingga diakhiri dengan babak final pada Minggu (27/8).

Tim UNNES berhasil menuju final setelah mengalahkan tim-tim dari universitas lainnya seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Negeri Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Islam Indonesia. Walaupun tidak dapat menjadi penguasa lapangan, target awal Tim UNNES tercapai yaitu menuju Liga Mahasiswa Nasional.

Perjuangan Tim UNNES tidak terhenti sampai sini. Bersama UNY Juara 1, mereka mewakili Jawa tengah dan DIY untuk mengikuti Liga Mahasiswa Nasional yang akan diselenggarakan di Kota Malang.

“Kami (Tim Futsal UNNES) memohon dukungan dan doa dari seluruh warga UNNES agar dapat mencapai target juara di Liga Mahasiswa Nasional Malang nantinya” ujar Tunggul Staf Pelatih Tim UNNES.

Patut dibanggakan dengan persiapan minim, Tim UNNES berhasil menjadi juara dengan perjuangan dan membawa lambang UNNES di dada. Sekarang tim UNNES mencoba perbaiki kesalahan permainan agar di Malang nanti mendapatkan hasil optimal.

(Nur Adha Choiriyah, Student Staff)


from Universitas Negeri Semarang

Asesor BAN PT Kunjungi Pascasarjana UNNES

Universitas Negeri Semarang
Asesor BAN PT Kunjungi Pascasarjana UNNES
Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) kunjungi Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kunjungan dalam rangka visitasi pada Program Studi Ilmu Bahasa (S3) Pascasarjana UNNES itu dilakukan di Ruang Rektor Kampus UNNES Sekaran, Senin (31/7).
Tim Asesor yang terdiri Prof Dr Endry Boeriswati MPd dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Dr Pujiharto MHum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) diterima oleh Rektor UNNES Prof Fathur Rokhman MHum, Wakil Rektor bidang Akademik Prof Rustono MHum, Direktur Pascasarjana, dan Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM).
Rektor berharap Tim Asesor ini dapat meningkatkan akreditasi UNNES dan dapat membawa berkah yang baik bagi UNNES.

UNNES Raih Peringkat 7 PIMNAS

Tiga belas tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah berlaga dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-30 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, 23-28 Agustus 2017. Pada laga tersebut UNNES membukukan 2 medali emas poster, 1 medali perunggu poster, 1 medali emas presentasi, 1 medali perak presentasi dan 1 medali perunggu presentasi. Dengan demikian UNNES meraih posisi ke-7 dari 89 universitas yang berlaga di PIMNAS ke-30.

Pada Pimnas 2017 kali ini, UNNES berpartisipasi di hampir semua bidang PKM yang meliputi PKM-GT, PKM-K, PKM-KC, PKM-M, PKM-PE dan PKM-PSH diikuti oleh mahasiswa UNNES.

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Dr. Bambang Budi Raharjo menyampaikan bahwa 13 tim Pimnas telah mempersiapkan diri dengan segala upaya. Mereka telah mengikuti karantina, pendalaman materi, hingga pelatihan presentasi. “Hasil ini sudah sesuai dengan harapan kami yaitu masuk 10 besar” katanya.

Rektor menyampaikan bahwa Tim PKM UNNES telah berjuang dengan maksimal. Hasil ini adalah sebuah peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu peringkat ke-13.

Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ristekdikti ini merupakan agenda tingkat nasional yang diselenggarakan berkala setiap satu tahun.


from Universitas Negeri Semarang

Saturday, 26 August 2017

Kapolda Jateng Monitoring Tes Narkoba Dan Berikan Kuliah Umum

Dalam rangka mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan tes urine bagi 6.592 mahasiswa baru angkatan 2017. Kegiatan dimonitoring langsung oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Condro Kirono MM MHum didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Rustono MHum, Sabtu (26/8).

Saat mengunjungi tes narkoba Kapolda berpesan kepada mahasiswa, Jauhi Narkoba, jangan sampai kalian generasi penerus bangsa terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika. Karena hal itu akan merusak masa depan kalian semua.

Kegiatan kampus seperti ini bisa menjadi contoh kepada kampus-kampus yang lain. Hal seperti ini salah satu kegiatan dalam penanggulangan kepada mahasiswa, langkah antisipatif yang dilakukan oleh perguruan tinggi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di kampus.

Mengingat banyaknya jumlah peserta, UNNES bekerja sama dengan kepolisidan Badan Narkotika Nasional. Dalam tes itu, UNNES melibatkan personel dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng), personel dari Badan Narkotika Nasional Jateng (BNNP), personel dari Kepolisian Resor Besar Semarang (Poltabes) dan personel dari Pusat Layanan Kesehatan UNNES.

Kuliah Umum
Setelah acara monitoring Kapolda langsung memberikan Kuliah Umum untuk mahasiswa UNNES dengan tema “Membangun Prestasi dengan Anti Radikalisme dan Anti Narkoba”. Acara yang buka oleh wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Bambang BR ini diikuti oleh 3.000 mahasiswa dari berbagai jurusan di UNNES.

Saat memberikan kuliah umum Kapolda banyak menyampaikan tentang bahaya paham radikalisme dan bahaya narkoba.

Ia menyampaikan, Melihat begitu masifnya para pengedar Narkoba hingga menyasar ke Kampus-Kampus , maka Civitas Akademi juga tak mau tinggal diam dan berusaha dengan masif mencegah dan memerangi Narkoba dan menjaga persatuan dengan Kesadaran Bela Negara.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNNES Bambang BR menjelaskan, bahwa mahasiswa telah menjadi sasaran pengedar narkoba. Ini adalah peran UNNES dalam mengantisipasi peredaran narkoba di dalam kampus. UNNES akan menerapkan kebijakan tegas bagi pimpinan atau mahasiswa yang terlibat dalam perederan atau mengonsumsi narkoba. Langkah tegas ialah, siapa yang ketahuan mengunakan atau mengedarkan narkoba maka kita akan DO dan serahkan kasusnya ke Kepolisian.

Kedepan, tes narkoba akan dilakukan secara rutin bagi setiap mahasiswa UNNES. Hal tersebut dilakukan sebagai edukasi dan antisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan civitas akademika kampus UNNES.


from Universitas Negeri Semarang

FIK UNNES Usung Panji Konservasi ke Swedia

Usung panji konservasi di kancah internasional, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang ( FIK UNNES) melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Linnaeus University, di  Växjö Swedia, Jumat (25/8)

Dekan FIK UNNES Prof Dr Tandiyo Rahayu MPd menuturkan, kerja sama yang dilakukan dengan salah satu perguruan tinggi ternama di Swedia itu juga untuk membuka komunikasi dengan Department of Sport Science, sebagai komitmen internasionalisasi FIK UNNES.

Sementara itu, Ketua Department of Sport Science Ms Marie Hedberg mengatakan, kerja sama Linnaeus University dan UNNES harus terus ditingkatkan. Mereka akan melakukan pertukaran mahasiswa dan dosen untuk bersama-sama belajar dan memajukan dunia Ilmu Pengetahuan. Dengan begitu, imbuh Ms Marie, kerja sama pendidikan ini dapat mencerdaskan kehidupan dunia.


from Universitas Negeri Semarang

Punggawa PPL Antar Bangsa Di Malaysia Resmi Diterima Oleh Sekolah Mitra

Universitas Negeri Semarang
Punggawa PPL Antar Bangsa Di Malaysia Resmi Diterima Oleh Sekolah Mitra

Para calon guru dari Indonesia yang mengikuti program PPL AB (Praktik Pengalaman Lapangan Antar Bangsa) di Malaysia hari ini diterjunkan ke sekolah mitra dari UPSI (Universitas Pendidikan Sultan Idris).

Ke-10 orang sejak  (10/8) yang lalu berada di PULAMI (Pusat Latihan Mengajar dan Industri) bersama dengan dosen dari UPSI, Puan Dr.  Nor’ashiqin Bt Mohd Idrus dan Puan Dr. Nurul’Ain Bt Mohd Daud, serta segenap jajaran PULAMI pada Jumat (11/8) kemudian dilanjutkan orientasi pada Senin (14/8).

Acara orientasi merupakan serangkaian pembekalan dari pihak UPSI sebelum menerjunkan para calon guru ini. Materi orientasi berupa pengenalan PULAMI, Sekolah Mitra, dan asrama.

Salah satu peserta PPL Antar Bangsa Marlina menyampaikan, setelah serangkaian acara tersebut akhirnya hari ini kami para students dari Indonesia yg sekaligus merupakan  duta bangsa  diterjunkan ke sekolah.

Rektor UNNES Gagas Restorasi Pendidikan dalam Kongres Alumni UPI

Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum tampil menjadi salah satu pembicara utama dalam Kongres V Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di El Royal Hotel, Bandung, Sabtu (26/8).

Dalam acara yang dihadiri seribuan alumni itu, Prof Fathur Rokhman menyampaikan gagasan Restorasi Pendidikan Indonesia untuk Membangun Peradaban Indonesia Emas 45.

Menurut Prof Fathur, untuk mewujudkan kejayaan pada seratus tahun kemerdekaan Indonesia kualitas sumber daya manusia Indonesia harus dipersiapkan dari sekarang. Salah satu strateginya adalah mengembalikan nilai-nilai dasar pendidikan nasional yang telah diletakkan Ki Hajar Dewantara juga nilai-nilai yang telah dipraktikkan selama puluhan tahun oleh pesantren.

Nilai-nilai dasar Ki Hajar Dewantara, menurutnya, dapat disarikan menjadi tiga hal. Pertama, pendidikan yang memanusiakan-manusia. Kedua, pendidikan yang berkarakter kebangsaan dan memerdekaan. Ketiga, pendidikan sebagai proses holistik yang mencakup berbagai bidang dan berlangsung sepanjang hayat.

Selain itu, nilai-nilai dasar pendidikan nasional juga dapat digali dalam panca jiwa pesantren. Lima nilai dasar pesantren meliputi keikhlasan, kesderhanaan, berdikari, ukhuwah, dan bebas.

Selain Prof Fathur Rokhman, tokoh-tokoh lain yang berbicara dalam kongres ini adalah Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, Ketua Ikatan Alumni UPI yang juga Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Hamid Muhammad PhD, Rektor Universitas Padjajaran Tri Hanggono Achmad, dan Rektor UPI Prof Dr Asep Kadarohman.


from Universitas Negeri Semarang

Friday, 25 August 2017

FIS UNNES Selenggarakan FGD Pengembangan Museum Bersama Silvy W. Puntowati

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengembangan Museum” pada Jumat (25/8), bertempat di Gedung C7 Lantai 3 FIS UNNES. Hadir sebagai narasumber, Silvy W Puntowati, alumnus Ilmu Antropologi UI yang kini bekerja di museum Volkenkunde, Leiden, Netherland.

Dalam acara yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FIS UNNES Prof Dr Wasino MHum ini, Silvy memaparkan bahwa bangunan Museum Volkenkunde terdiri dari berbagai ruangan, yakni ruang pameran, ruang penyimpanan (gudang) dan kantor yang semuanya dirancang dengan baik.

Silvy yang sudah cukup lama bekerja di Museum Volkenkunde sudah sangat memahami dan mengenal fisik bangunan maupun seluruh koleksi Museum Volkenkunde.

Museum Volkenkunde saat ini, jelasnya, merupakan gabungan dari Afrika Museum dan Tropen Museum yang dikelola dalam satu manajemen. Menariknya, Museum di Leiden ini bisa mendatangkan income generate, baik dari kegiatan kunjungan belajar, maupun dari kegiatan perayaan ulang tahun dengan tema tertentu.

Sedangkan untuk koleksi museum, benda-benda etnografi dari Indonesia memang bukan menjadi koleksi pertama museum Volkenkunde, tetapi menjadi salah satu koleksi terbanyak di musem Volkenkunde.

Koleksi Museum Volkenkunde didapatkan dengan berbagai macam cara. Beberapa diantaranya yakni ekspedisi ilmiah, rampasan perang, penemuan pribadi, hadiah dari para duta besar dan kolektor, temuan arkeologi, dan hibah dari pameran dunia.

Beberapa koleksi benda etnografi dari Indonesia yang otentik adalah patung-patung dari candi Singasari, Keris Jogja dari Dr Groneman (Dokter pribadi Sultan Hamengku Buwono VI), Badik Teuku Umar, Harta Cakra Negara, dan lain-lain.

Silvy juga menceritakan berbagai pengalaman menarik selama bekerja di Museum Volkenkunde, termasuk bagaimana cara pengelolaan dan pengembangan Museum Volkenkunde secara garis besarnya. Dituturkan pula oleh Silvy bahwa gamelan berhasil menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung anak-anak di Belanda yang sangat suka berlama-lama bermain dengan gamelan tersebut.

“Anak-anak di sana kalau ulang tahun banyak yang suka dirayakan dengan paket wisata di museum, mereka sangat suka dengan koleksi Indonesia, terutama gamelan, sehingga pasti tidak mau pulang padahal durasi waktunya sudah habis dan masih ingin terus bermain gamelan” tuturnya penuh kebanggaan.

Diskusi kali ini dihadiri oleh dosen FIS UNNES. Pada sesi tanya jawab, para dosen berdiskusi aktif terkait dengan pengelolaan dan pengembangan museum sehingga dapat menjadi sebuah museum yang menarik untuk dikunjungi bukan hanya oleh siswa atau akademisi dalam rangka penelitian, tetapi juga oleh masyarakat secara luas sebagai edu wisata yang menarik.

(Kontributor: Didi Pramono)


from Universitas Negeri Semarang

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Mahasiswa Unnes Latih Pijat Modern Tradisional

Universitas Negeri Semarang
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Mahasiswa Unnes Latih Pijat Modern Tradisional

Desa Butuh Garung Kalikajar Kabupaten Wonosobo memiliki banyak keunikan salah satunya Gunung Sumbing. Desa dengan keasriannya menjadi salah satu tempat favorit untuk menikmati liburan. Desa ini menjadi jalur utama favorit pendakian para pendaki. Alih-alih banyak wisatawan lokal dan asing untuk berkunjung atau sekadar singgah menikmati kopi hangat dan tempe kemul khas daerah tersebut.

Desa di pegunungan memang hanya mengandalkan potensi alam dengan menjadi petani sayuran, cengkeh, dan tanaman holtikultura lainnya. Padahal nilai tambah yang dihasilkan tanaman sayuran sangatlah kecil. Penggangguran musiman menjadi hal biasa bagi masyarakat desa karena mereka hanya mengandalkan panen tembakau yang hanya satu tahun sekali.

Desa memang membutuhkan uluran tangan dan sokongan pihak-pihak yang dapat meluangkan waktunya untuk memberi sekelebat semangat dan pengalaman. Dua hal berbeda atas potensi dan permasalahan ekonomi yang ada mendatangkan inspirasi untuk Ilham Romadona, Khusnul Azizatunnishak, Callista Herdianingtyas, dan Muhammad Zuhhad mengolahnya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mendirikan Rumah Latih Pijat Modern Tradisional Dan Entrepreneurship Menuju Desa Butuh Sejahtera melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Pendaki Gunung Sumbing selalu meningkat 50% tiap tahunnya. Pendaki ketika sudah sampai di puncaknya memang akan terpuaskan dengan keindahan alamnya. Namun, ketika turun belum ada yang menjamin kebugarannya kembali. Sisi lain ini merupakan peluang yang menjanjikan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memberikan pelayanan jasa pijat bugar. Sayangnya, karena keseharian yang biasa-biasa saja membuat masyarakat desa tidak peka akan potensi ini.

Mengaplikasikan ilmu olahraganya Muhammad Zuhhad memberi pelatihan pijat sebanyak delapan kali pertemuan tiap sepekan didampingi teman yang lain untuk membagi ilmu ekonominya agar membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat Desa Butuh.

Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan masyarakat Desa Butuh dengan mandiri. “Pijat Bugar ini akan lebih menarik lagi apabila dikemas dalam bentuk SPATheraphy dengan view Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro dengan menyuguhkan suasana pedesaan ditambah secangkir kopi tambah nikmat, wisatawan lokal dan asing akan melihat ini sebagai tempat rileksasi di tengah kepenatan mereka beraktivitas”kata Pak Edi Bidang Destinasi Dinas Priwisata dan Kebudayaan Wonosobo. Hal ini yang menjadi nilai jual Desa Butuh.

Ilham berharap, kegiatan ini dapat membuka wawasan masyarakat bahwa desa mampu menjadi poros perubahan produktif dengan tetap mempertahankan kearifan lokalnya.

Tawaran Seminar Nasional UNNES-AKMIL

Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Akademi Militer (AKMIL) Magelang akan menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai Aset dalam Mendukung Pertahanan Negara.

Seminar akan berlangsung, Rabu 20 September pukul 07.00 – 16.30 di Gedung Moch Lily Rochly, Akmil Magelang, sebagai Keynote Speaker Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MSc MA PhD (Mantan Menhan RI).

Pendaftaran secara online paling lambat 29 Agustus 2017. Seminar ini hanya untuk 100 orang mahasiswa S1, S2, S3, dan dosen.

Peserta akan mendapat fasilitas biaya pendaftaran gratis, akomodasi (selama acara) di tanggung oleh Panitia, transportasi PP (Bus) disediakan panitia, seminar Kit, dan sertifikat.
Informasi selengkapnya KLIK INI


from Universitas Negeri Semarang

Thursday, 24 August 2017

International Taiwan Badminton School Coaches Program di UNNES

Bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, Taiwan School Coach menyelenggarakan program pelatihan pelatih dan atlet badminton internasional sejak Minggu (20/8) di Universitas Negeri Semarang.

Pelatihan yang diselenggarakan selama sembilan hari ini, diikuti oleh sembilan peserta Taiwan School Coach In-Service International Education Program.

Mereka ialah Team Leader Yan Wei, Interpreter Sri Sumartiningsih, Manager Chien Ming-Hao, dan dua pelatih yakni Lin Chiu-Yin dan Hsiao Su-Ting, serta empat orang atlet yakni Lee Po-Chen, Lung Chen, Liao Chia-Hui, dan Tseng Hung-Hsiang.

Materi pelatihan meliputi psikologi keolahragaan, biomekanik, nutrisi olahraga, strength and conditioning, dan materi penunjang lainnya. Program ini juga bekerjasama dengan Djarum foundation terkait dengan kepelatihan dan atlet badminton yg mereka miliki.

Tak perlu diragukan lagi, atlet badminton dari Indonesia selalu diperhitungkan di dunia Internasional.

Diagendakan pelatihan akan berlangsung sejak hari Minggu hingga Senin (20-28/8) dengan diakhiri Djarum Badminton Club Tour di Kudus dan kunjungan wisata ke Candi Borobudur Yogyakarta.


from Universitas Negeri Semarang

Buka Lokakarya, Rektor: UNNES sebagai Center of Education Excellent

Universitas Negeri Semarang
Buka Lokakarya, Rektor: UNNES sebagai Center of Education Excellent

Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum membuka secara resmi Lokakarya Kurikulum Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah pada Senin (14/8) bertempat di Gedung Prof Satmoko Laboratorium Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) Terpadu UNNES.

Dalam sambutan pembukanya, Rektor UNNES mengapresiasi penyelenggaraan kajian ilmiah tersebut. Ia menjelaskan UNNES sebagai Center of Education Excellence, selalu berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan terbaik. UNNES juga menghargai komitmen Program Studi yang menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikannya. Sebagai rumah ilmu pengembang peradaban unggul, UNNES menghargai siapa pun yang memiliki komitmen mengembangkan ilmu pengetahuan.

“Tidak ada yang namanya pendidikan gratis, yang ada adalah pemerintah memberikan subsidi dan pembiayaan kepada masyarakat yang berminat dan berprestasi” tambah Prof bidang Sosiolinguistik itu.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Pusat Kurikulum, Media Pendidikan, dan MKU-MKDK Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) UNNES ini, menghadirkan Drs Zulfikri Anas MEd dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud RI.

“Meski dipandang sulit, kehadiran kurikulum sebenarnya malah memudahkan guru dalam menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Yang menjadi persoalan dari kurikulum bukan pada substansinya tetapi pada manajemen dan implementasi kurikulum tersebut” jelas Drs Zulfikri Anas MEd

Saat ini, tambahnya, masih banyak pendidik yang memiliki mindset dan pola pikir yang keliru terhadap kurikulum, sebagian besar mereka menganggapnya sebagai suatu hal yang sulit.
Kepala LP3 UNNES Drs Aburrahman MPd menjelaskan, lokakarya tersebut merupakan upaya LP3 memperkuat UNNES sebagai LPTK.

“Kurikulum merupakan pondasi pendidikan. Lokakarya ini diharapkan memberikan manfaat dan pemahaman yang tepat terhadap kurikulum. Dosen harus mampu memahami esensi sebuah kurikulum, mengingat kedepan selain PLPG, UNNES juga akan menyelenggarakan Program PPG Mandiri. Kegiatan diikuti oleh 160 Dosen dari delapan fakultas UNNES” jelasnya.
(Dwi Hermawan, Student Staff)

Wednesday, 23 August 2017

Mahasiswa Ilkom Ikuti Kegiatan Youcan Global Heroes di Nepal

Mahasiswa jurusan Ilmu Komputer (Ilkom), Erlin Mega Priliani terpilih salah satu delegasi dalam acara Youcan Global Heroes yang akan dilaksanakan pada 26-31 Agustus di Kathmandu, Nepal.

Setelah melalui proses seleksi yang panjang dan ketat, akhirnya Erlin terpilih menjadi satu-satunya delegasi yang mewakili Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Acara yg diselenggarakan oleh Youth Action for Nation (YOUCAN) ini diikuti oleh para pemuda perwakilan dari Young Professional Development Society Nepal (YPDSN) dan 20 mahasiswa Indonesia. Mereka berasal dari ITB,UI,UGM,Udayana, dan beberapa kampus lainnya di Indonesia.

Kegiatan yang akan dilakukan selama sepekan meliputi, pengabdian kepada masyarakat (social project), conference, serta mini research. Acara ini bertujuan untuk mengirim para pahlawan muda Indonesia untuk mengabdi dan belajar, ke negara yang telah diguncang gempa hebat pada 2015 silam.

Harapan ke depan peserta memiliki kepekaan sosial, dan menjadi pahlawan terhadap saudaranya di negara lain. Peserta yang telah mendapatkan pengalaman serta ilmu selama kegiatan, diminta untuk menuangkan ide dan gagasannya untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam bentuk tulisan/essay.

Pada pelepasan delegasi oleh Dekan FMIPA, Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt menyampaikan ucapan selamat, dan harus semangat dalam menjalani kegiatan serta menunjukkan kemampuan terbaik.


from Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Jangan Minder UNNES Peringkat 1O PTN Indonesia

Universitas Negeri Semarang
Mahasiswa Jangan Minder UNNES Peringkat 1O PTN Indonesia

Sebanyak 13 kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Negeri Semarang (UNNES) siap berlaga dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Universitas Muslim Indonesia Makasar 22-29 Agustus mendatang.

Saat membuka acara karantina, Senin (7/8), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan  Dr Bambang Budi Raharjo MSi berharap banyak medali emas yang diperoleh dari kelompok dengan nama Tim Garuda UNNES 2017 ini.

Dr Bambang juga berpesan, tim Garuda UNNES 2017 tidak boleh minder di ajang bergengsi bagi semua lapisan mahasiswa yang di adakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). Sebab UNNES sudah diperingkat 10 besar PTN di Indonesia.

Menurut koordinator tim Garuda UNNES 2017, Tommy Yuniawan MHum, saat ini ketigabelas tim tersebut sudah masuk karantina selama 3 hari (7-10/8). Masa karantina difokuskan pada review laporan akhir PKM, Artikel , Poster dan Presentasi PKM.

UNNES Selenggarakan Sekolah Manajemen Kepemimpinan

Guna meningkatkan produktivitas lembaga, Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Sekolah Manajemen Kepemimpinan di Hotel Noorman, Semarang (23/08). Sekolah Manajemen Kepemimpinan ini adalah sebuah mekanisme penjaminan mutu untuk memastikan bahwa semua pimpinan unit yang ada di UNNES memahami tugas dan fungsinya dalam mendukung visi UNNES. Sekolah Manajemen Kepemimpinan diikuti oleh semua pimpinan UNNES sampai ke tingkat kepala laboratorium.

Rektor UNNES, Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, pada kesempatan ini menyampaikan materi khusus berjudul ‘Kepemimpinan Bertumbuh’. Materi tersebut menekankan pentingnya kepemimpinan sebagai sumber kebaikan, penguatan pohon kepemipinan, komunikasi pemimpin, kemampuan menghadapi situasi sulit, dan kemampuan untuk menyiapkan kepemimpinan selanjutnya. Materi tersebut adalah ringkasan dari buku kepemimpinan yang ditulis Rektor dengan judul yang sama.

Melalui presentasi tersebut, pimpinan di seluruh unit diharapkan dapat mengaplikasikan filosofi kepemimpinan bertumbuh pada sub-organisasi yang dipimpinnya. Pada kondisi normal, pemimpin biasanya dapat memberikan performa yang baik namun pada kondisi krisis pemimpin memiliki potensi kelelahan dan kemudian menyerah. Pemimpin boleh gagal, tapi pemimpin tidak boleh menyerah, menurut Rektor.

Materi selanjutnya berkaitan dengan sistem informasi pendukung manajemen perguruan tinggi. Pimpinan unit tidak boleh hanya duduk dan tanda tangan dokumen. Dengan sistem informasi yang tersedia saat ini, pimpinan UNNES dapat memonitoring output kegiatan dan memperbaiki realisasi output jika masih di bawah standar.

Kegiatan ini diharapkan akan menjadi tradisi kepemimpinan yang dilaksanakan secara rutin.


from Universitas Negeri Semarang

Tuesday, 22 August 2017

Kolaborasi Research Konservasi Kehati UNNES dengan Kasetsart University Thailand

Universitas Negeri Semarang
Kolaborasi Research Konservasi Kehati UNNES dengan Kasetsart University Thailand

Penelitian di bidang konservasi kehati (Keanekaragaman Hayati) kembali dilakukan UNNES dengan menggandeng Departement Forest Biology, Kasetsart University, Thailand.

Penelitian yang didanai DIPA UNNES melalui skim kerjasama Luar Negeri dilakukan oleh 3 dosen jurusan Biologi FMIPA yang diketuai oleh Dr Margareta R, Dr Andreas Priyono, M Abdullah MSc dan 1 mahasiswa Biologi sebagai payung (Firman Heru) mengambil tema In situ Conservation Management of  Wreathed Hornbill (WH).

WH merupakan burung julang emas yang merupakan kelompok burung rangkong yang dapat kita dijumpai di Gunung Ungaran Jawa Tengah. Bekerjasama dengan Dr. Vijak Chimchome, Dr Narong, dan Dr Pittaya ahli satwa liar dari Departement Forest Biology, berusaha melakukan analisis model konservasi in situ bagi julang emas yang juga dapat ditemukan di Thailand. Lokasi penelitian dilakukan di Taman Nasional Khao Yai Thailand dari tanggal 27 Juli – 1 Agustus 2017.

Thailand merupakan salah satu negara di Asia yang telah berhasil melakukan konservasi in situ khususnya kelompok Rangkong. Menurut mereka peran dari jenis burung tersebut sangat penting bagi keberadaan hutan di Thailand. Para peneliti UNNES juga mendapat kesempatan bertemu dengan Dekan Fakultas Kehutanan Kasetsart University Ass Prof Dr.Nikhom Laemsak. Dalam pertemuan tersebut dibahas keberlanjutan dari kerjasama ini sesuai dengan arahan Dekan FMIPA Prof Dr. Zaenuri pada saat melepas Tim Research, yakni tidak hanya dalam penelitian saja tetapi juga kerjasama publikasi, visiting professor/lecture, exchange student (sit in dan transfer kredit).

Rektor Upayakan UNNES Tampil Sebagai Kekuatan Moral dan Intelektual NKRI

Mari kita jaga Indonesia dari ufuk timur Merauke di  titik nol kilo meter (KM) hingga di titik nol KM Sabang. Tidak ada sejengkal tanahpun yang bergeser ke negeri asing. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Harga Mati.

Ajakan Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum itu disampaikan sesaat setelah melakukan Deklarasi Kebangsaan dan Pernyataan Sikap Kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Sota, Merauke, pada Senin (21/08/2017).

Selain Rektor UNNES, hadir dalam Deklarasi itu Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Intan Ahmad PhD, Bupati Kabupaten Merauke, Frederikus Gebze,  Para Rektor anggota MRPTNI, Para Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat Papua, MUSPIDA, serta Para Pejabat Sipil dan Militer Papua.

Menurut Prof Fathur deklarasi itu sangat penting. Selain sebagai bentuk keprihatinan, penegasan itu sekaligus menjadi komitmen bersama untuk melawan dan menolak paham dan gerakan yang melemahkan sendi-sendi nasionalisme.

Lantaran itulah, Rektor terus mengupayakan agar UNNES sebagai universitas berwawasan konservasi bereputasi internasional ini mampu tampil sebagai kekuatan moral dan intelektual yang dapat diandalkan bagi Indonesia dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih aman, damai, maju dan sejahtera.

Dalam sambutan Menristekdikti Prof H Mohamad Nasir PhD Ak, yang disampaikan Prof Intan, dirinya menyambut gembira dan antusias atas penyelenggaraan acara deklarasi kebangsaan yang penuh makna dan membawa misi yang mulia ini.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Rektor yang tergabung dalam MRPTNI, termasuk para dosennya, tenaga kependidikan dan mahasiswa atas upaya bersama dalam meningkatkan kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan kampus, untuk menjaga, melestarikan, dan membangun keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia.

Prof Nasir juga mengungkapkan pentingnya deklarasi kebangsaan ini sebagai bentuk penegasan dan komitmen bersama untuk melawan dan menolak paham dan gerakan yang dapat melemahkan ideologi dan dasar Negara.


from Universitas Negeri Semarang

Monday, 21 August 2017

Dosen FMIPA Menjadi Pembicara Konferensi IEEE di Taiwan

Beberapa waktu yang lalu Dosen Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pwngetahuan Alam  (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menjadi pembicara pada “2017 IEEE Conference on Dependable and Secure Computing”  bertempat di Taipei, Taiwan.

Konferensi IEEE  ini  merupakan konferensi internasional yang membahas secara detail tentang keamanan Komputer.

Peserta yang diundang adalah mereka yang telah dinyatakan lolos seleksi makalah secara ketat oleh tim reviewer . Alamsyah SSi MKom dosen UNNES merupakan satu-satunya peserta yang mewakili Indonesia yang juga Asia Tenggara,  mempresentasikan makalahnya dengan judul AES S-BOX Construction Using Different Irreducible Polynomial and Constant 8-bit Vector.

Dalam presentasinya, Alamsyah menjelaskan tentang konstruksi S-Box (kotak substitusi) yang digunakan untuk mengacak data input menjadi data output dalam proses penyandian (enkripsi dan dekripsi).

Dalam sesi diskusi, Alamsyah mendapat apresiasi oleh Prof Vitaly Klyuev dari Jepang karena berhasil memperbaiki tingkat keamanan data dari Algoritma AES belum lama ini yaitu pada tanggal 7-10 Agustus 2017 (Advanced Encryption Standard).


from Universitas Negeri Semarang

AHY Semangati Mahasiswa Baru, Ajak Wujudkan Indonesia Emas 2045

Executive Director The Yudhoyono Institute Agus Harmurti Yudhoyono memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (UNNES), Senin (21/8) di Gedung Prof Wuryanto, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang.

Dalam kuliah selama satu jam itu Agus mengajak mahasiswa baru mempersiapkan terwujudnya Indonesia Emas 2045. Indonesia Emas adalah terminologi yang sering digunakan untuk merujuk berbagai kondisi ideal bangsa indonesia pada haru ulang tahunnya yang ke-100.

Berdasarkan pengalamannya berkarier di bidang militer, Agus memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia kelak. Selain tantangan eksternal seperti konflik global, Indonesia juga masih menghadapi masalah internal seperti ketegangan antarkelompok.

Ia menyampaikan, untuk mewujudkan kondisi ideal di berbagai bidang, pembangunan sumber daya manusia harus diutamakan. Karena itulah, ia mendorong mahasiswa baru mempersiapkan diri mengembangkan bakat sebaik mungkin demi cita-citanya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Bambang Budi Raharjo MSi mengatakan, UNNES telah mempersiapkan mahasiswa dengan aneka program pendidikan yang berorientasi pada terbentuknya karakter.

Selain program akademik, pihaknya telah mengembangkan program tambahan seperti kegiatan kepramukaan dan bela negara untuk mewujudkan mahasiswa yang cerdas, berintegritas, dan cinta tanah air.

Sebelum memberi kuliah umum di UNNES, Agus Harimurti juga memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Diponegoro.

 


from Universitas Negeri Semarang

FMIPA UNNES Selenggarakan Seminar Kewirausahaan Lintas Disiplin Ilmu

Universitas Negeri Semarang
FMIPA UNNES Selenggarakan Seminar Kewirausahaan Lintas Disiplin Ilmu

Menjadi wirausahawan merupakan cita cita sebagian orang. Karena profesi ini memungkinkan seseorang mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dan cepat. Namun, seorang wirausahawan juga harus menghadapi banyak tantangan dari awal mendirikan sebuah bisnis.

Oleh karena itu, diperlukan beragam ilmu dari berbagai disiplin ilmu karena beragamnya tantangan dan kebutuhan kreatifitas dan inovasi dalam pengelolaan usaha.

Dekan FMIPA Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt menyampaikan itu saat membuka Semainar Nasional The 1st SCSIEE (Seminar of Cross Sciences in Economics Entrepreneurship) yang bertajuk “Building Our Nation through Entrepreneurship Movements”, Kamis (20/7) di Aula FMIPA lantai 3 kampus UNNES Sekaran Gunungpat.

Prof Zaenuri menyambut baik inisiasi kegiatan ini dan mendukung kewirausahaan sebagai salah satu pintu rejeki yang menjanjikan yang mampu memberikan manfaat bagi banyak orang.

Ketua Panitia Dante Alighiri SSi MSc melaporkan, kegiatan ini sejalan dengan program dari Kemristekdikti yaitu mahasiswa menjadi agents of change dengan menciptakan lapangan perkerjaan bagi masyarakat melalui berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja ketika mereka lulus.

Seminar diikuti 270 peserta dari 5 Universitas yaitu UNNES, ISI Surakarta, UGM, dan STIE Bank BPD. Menghadirkan 10 nara sumber yakni Theresia Agustina Sitompul SSn MSn dari ISI Surakarta, Tusyanah SPd MPd (UNNES), Sukma Adi Galuh A SPsi MPsi (UNNES), dr DiannisaIkarumi Enisar Sangun Sp OG (UGM), Chico Hermanu BA ST MEng (UNS).

Kemudian, Ika Mustikaningtias SFarm Apt MSc (UNSOED), Dante Alighiri SSi MSc (Fragnance Industries UNNES), dr Eny Widhia Agustin, Aditya Asyar SFarm Apt (PT Indesso Aroma), dan Sukarno (Owner King Sabun).

Harapannya kegiatan ini mampu memberikan gambaran dan pengetahuan kepada peserta karena beragamnya lintas disiplin ilmu. Bahwa kewirausahaan adalah hal yang patut dicoba, ditekuni dan dilaksanakan sampai tuntas.

Pengajian Rutin UNNES Menilik Hubungan antara Islam dan Olahraga

Universitas Negeri Semarang (UNNES) adakan pengajian rutin pada Minggu (20/8) di Rumah Dinas Rektor. Susunan acara diawali dengan khataman Alquran bersama dan dilanjutkan dengan sambutan dari Prof Dr Rustono, MHum.

Dalam sambutannya, Prof Rustono menyatakan kebanggaannya pada aktivitas yang telah dilakukan oleh UNNES, terutama acara Solat Subuh berjamaah di hari sebelumnya (Sabtu (19/8)) yang dimuat oleh Ristekdikti. Kemudian, ia juga mengingatkan pada para pimpinan mengenai persiapan kurban yang akan dilakukan UNNES dalam rangka hari raya Idul Adha nantinya.

Masuk ke acara berikutnya, tausiyah pengajian kali ini diisi oleh Dr Bambang Budi Raharjo, MSi dengan tema Olahraga dari sisi Islam. Dalam tausiyah kali ini, Bambang menyatakan bahwa olahraga adalah aktivitas fisik yang disengaja dengan melakukan aturan baku dengan hasil yang tidak didapatkan saat itu juga. Dengan melakukan olahraga, badan akan menjadi sehat. Sehat yang dimaksud adalah kuat dan bertenaga untuk melakukan banyak aktivitas. Berdasarkan manfaat tersebut, Bambang menganggap bahwa olahraga adalah sebuah kebutuhan primer.

Kemudian, kaitan mengenai hubungan antara olahraga dengan Islam, Bambang menyampaikan bahwa banyak anjuran tokoh Islam mengenai olahraga yang dapat dilakukan oleh umat. Sebagai contoh, panglima perang Islam, Umar bin Khatab, menyarankan pasukannya untuk berlatih melempar, dan pemuda untuk berenang. Kemudian, Nabi Muhammad SAW, mewajibkan kepada para orangtua untuk mendidik anak mereka membaca dan berolahraga. Olahraga yang disarankan nabi antara lain berenang, memanah, bertinju, dan berkuda.

Meskipun beberapa olahraga yang disampaikan tersebut masih kondisional pada kebutuhan zaman saat itu (seperti memanah untuk berperang), terdapat nilai dari olahraga yang dapat digunakan sehari-harinya. Ia mencontohkan bahwa dalam pertandingan olahraga, durasi waktu merupakan hal yang penting. Sehingga, orang harus datang tepat waktu agar tidak dikeluarkan dari pertandingan.

Seusai tausiyah, acara pengajian dilanjutkan dengan pembacaan kitab oleh Gus Lukman Hakim dan ditutup dengan doa yang dipandu oleh KH Maksum.

(Cesar Abdul, Student Staff)


from Universitas Negeri Semarang

Sunday, 20 August 2017

Teliti Laras dalam Karawitan, Widodo Raih Doktor di ISI Yogyakarta

Universitas Negeri Semarang
Teliti Laras dalam Karawitan, Widodo Raih Doktor di ISI Yogyakarta

Karawitan merupakan bagian penting dalam budaya Jawa. Hampir semua jenis seni pertunjukan tradisi dan upacara ritual adat Jawa menggunakannya sebagai musik pendukung. Bagi masyarakat Jawa, struktur kultural kelompok orang yang berorientasi pada kehidupan masyarakat Jawa multidimensional, karawitan tidak hanya sebagai ekspresi musikal untuk memenuhi kebutuhan rasa hibur tetapi juga rasa sosial, kultural, dan spiritualnya. Nilai-nilai filosofis mendasar yang berlaku dalam budaya Jawa terefleksi dalam budaya karawitannya.

Demikian diungkapkan Widodo, mahasiswa S-3 Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Yogyakarta, yang mempertahankan disertasinya berjudul Konsep Laras dalam Karawitan Jawa, Rabu (16/8), di kampus Jalan Suryodiningratan, Kota Yogyakarta. Tim penguji diketuai Prof Dr Djohan MSi dan beranggotakan Prof Dr Victor Ganap MEd, Prof Dr Soetarno DEA, Prof Dr Rustopo SKar, MHum, Dr St Sunardi, P Hardono Hadi PhD, dan Dr Royke B Koapaha.

Menurut Widodo yang dosen Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Universitas Negeri Semarang itu, karawitan sebagai produk tradisi lisan budaya Jawa lekat dengan sifat komunal, spontan, terbuka, toleran, lembut, fleksibel, tetapi di lain pihak juga sarat akan norma musikal dan kultural kompleks yang membentuk kesan ngrawit, halus, lembut, rumit. Dilihat dari usianya, mengutip Pradjapangrawit (1990), Widodo menjelaskan, gamelan telah ada sejak sekitar tahun 167 Jawa atau 245 Masehi. “Karawitan telah melewati dinamika keadaan zaman yang panjang dan dinamis,” katanya.

Ia menjelaskan, rasa dalam karawitan Jawa memiliki makna dan kedudukan sangat penting sebagai landasan, orientasi, parameter, bahkan juga saluran estetik untuk mencapai hakikat keindahan musikal dan kulturalnya dalam proses apresiasi seni. Rasa dalam konteks tersebut merupakan puncak persepsi estetik yang menyatukan subjek dan objek seni. Jenis rasa karawitan esensial dan universal pada gending-gending Jawa yang dapat mencakup seluruh jenis, bentuk komposisi, dan karakter musikalnya adalah laras.

Sajian komposisi karawitan Jawa dalam jenis, bentuk, dan karakter musikal apapun dapat menimbulkan rasa laras. Namun rasa laras tidak serta merta dapat disandangkan pada semua sajian jenis, bentuk, dan karakter gending. Pemberian predikat laras berhubungan dengan sajian komposisi karawitan Jawa yang bagian-bagiannya digarap dalam model garap tertentu sehingga karakter musikalnya terekspresi secara kuat dalam penyajian sesuai fungsi pertunjukannya.

Fenomena laras muncul pada beberapa peristiwa karawitan yang dipilih Widodo sebagai objek kajian, yaitu klenèngan Pujangga Laras, penyajian karawitan langsung menghadirkan penggarap kelompok karawitan Pujangga Laras, dengan materi garap gending-gending Jawa klasik; klenèngan dalam media rekam audio komersial produksi Lokananta dan Ira Record menghadirkan penggarap Keluarga Karawitan Studio RRI Surakarta dan kelompok karawitan PKJT bersama ASKI Surakarta dengan materi garap gending-gending Jawa klasik; konser karawitan Jawa dalam Lomba Karawitan Gending-gending Dolanan RRI Surakarta 2013 menghadirkan penggarap kelompok karawitan peserta lomba kategori remaja juara pertama dengan materi garap lelagon dolanan; dan konser karawitan Sindhèn Idol 2012 menghadirkan penggarap vokal sindhènan pesindhèn finalis juara pertama didukung oleh para musisi karawitan profesional gabungan dari beberapa kelompok karawitan ternama di Kota Semarang sebagai penggarap ricikan (instrumen gamelan) gamelan.

Laras dalam Penggunaan Umum

Berdasar penelitian Widodo, laras dan kata-kata bentukannya digunakan oleh masyarakat Jawa dalam banyak konteks, antara lain, panglaras dan ginem raras bawa raos dalam sarasehan; selaras dalam kehidupan sosial; nglaras rasa, pengelolaan rasa batin individu; dan laras sebagai jenis rasa atau suasana indah. Mengutip Susena (2003), Widodo menyatakan, interaksi sosial masyarakat Jawa didasarkan pada prinsip hormat dan rukun demi terwujudnya keadaan selaras.

Ekspresi tutur kata, sikap, dan perilaku yang didasari oleh nilai rukun dan hormat dapat menjamin interaksi sosial dalam kehidupan beragam dapat berlangsung aman, damai, nyaman jauh dari perselisihan. Kewajiban semua elemen masyarakat Jawa untuk menjaga dan mewujudkannya dalam kehidupan sosial mengalahkan kepentingan individu dan prinsip-prinsip regulatif, termasuk hukum positif. Istilah selaras dalam konteks ini berasal dari kata laras, yaitu keadaan sosial aman, nyaman, damai, jauh dari perselisihan dan konflik.

Widodo menjelaskan, kajian garap gending-gending Jawa dalam beberapa peristiwa penyajian karawitan berikut rasa karawitan yang ditimbulkan mengantarkan pada sejumlah kesimpulan. Laras, menurut Widodo, merupakan jenis rasa, suasana atau kesan musikal dan kultural karawitan indah, enak, nyaman mendalam, menyeluruh, dan mengesankan. Dengan demikian, laras mengandung unsur mat, lega, betah, adhem, ayem, tentrem, jinem, sengsem, marem yang muncul dari sajian gending-gending Jawa yang digarap secara benar, jelas, merata, berimbang, dinamis, kompak, dan menyatu dalam satu kesatuan ide-ide garap. “Semua itu membentuk pusat-pusat keseimbangan ‘sempurna’ yang disebut titik berselaras,” ujar Widodo.

Widodo dinyatakan lulus dengan hasil memuaskan dan merupakan doktor ke-38 pada Program Pascasarjana ISI Yogyakarta atau ke-17 dalam bidang pengkajian seni. “Selamat untuk Universitas Negeri Semarang. Sebagai lembaga pendidikan, semoga keilmuan yang dimiliki Widodo semakin dapat dimanfaatkan dalam bidang karawitanologi,” ujar Prof Victor Ganap.

Rektor Dorong Mahasiswa Cinta UNNES dan NKRI Dengan Prestasi dan Karakter Konaervasi

Dihadapan 6.450 mahasiswa baru, para pengurus Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang (UNNES) bersama-sama menyuarakan dan menandatangani deklarasi laskar konservasi untuk NKRI, Sabtu (19/8) di Lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan kampus Sekaran Gunungpati.

Deklarasi yang juga ditandatangani Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum dan sejumlah tokoh nasional seperti Jenderal TNI (Purn) Dr Moeldoko SIP,  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Kabinet Kerja 2014-2016 Sudirman Said MBA, Pengusaha Jawa Tengah Dr Wisnu Suhardono SE MSi itu berisi 3 butir pernyataan.

Pertama, tetap setia berpegang teguh pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, menolak segala bentuk radikalisme, terorisme, narkoba, plagiarisme, dan pergaulan bebas. Ketiga, siap mewujudkan visi UNNES menjadi universitas berwawasan konservasi bereputasi internasional.

Prof Fathur merespon positif kegiatan yang merupakan salah satu capaian kreatif mahasiswa UNNES, khususnya para BEM, UKM dan Panitia PPAK 2017 itu.

Profesor bidang sosiolingustik itu berharap peran aktif seluruh mahasiswa untuk cinta UNNES dan NKRI dengan prestasi dan karakter konservasi. Selain itu, tetap menjaga perdamaian, persatuan, dan persaudaraan dengan saling menghargai, menghormati, dan gotong royong.


from Universitas Negeri Semarang

Saturday, 19 August 2017

Mahasiswa UNNES Juara Lomba Debat Dan Argumen Parade Cinta Tanah Air

Universitas Negeri Semarang
Mahasiswa UNNES Juara Lomba Debat Dan Argumen Parade Cinta Tanah Air

Dua tim Debat dan Argumentasi Universitas Negeri Semarang (UNNES), menjadi juara Lomba Debat dan Argumen Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tingkat Jawa Tengah. Lomba ini kerjasama antara Kementrian Pertahanan RI dengan Kementrian Pendidikan Nasional yang digelar di Gedung Juang 1945 Semarang, Kamis (3/8).

Dua Tim UNNES awalnya masuk 8 besar dan pada giliran final menempati Juara I dan II. Selanjutnya disusul Juara III dari Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Juara III Universitas Wahid Hasyim Semarang. Sebelumnya di kategori pelajar SMA, Juara I diraih SMA Negeri 2 Semarang, Juara II SMA Negeri 1 Boyolali dan Juara III SMA taruna Nusantara Magelang.

Lomba Debat dan Argumentasi pada pelaksanaan tahun ini cukup mendapat perhatian para pelajar dan mahasiswa, khususnya keikutsertaan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Jawa Tengah cukup tinggi.

Dengan lomba ini diharapkan, perserta dapat melihat  permasalahan bangsa dan berani memberikan argumen berupa solusi menurut cara pandangnya sebagai pelajar dan mahasiswa. Dari sinilah menurut Kristijarso akan membiasakan para generasi muda berpikir kritis untuk memberikan kontribusi bagi masa depan bangsa Indonesia.

Saat menerima pemenang  Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNNES Dr Bambang BR yang didampingi pembimbing mahasiswa Rudi Salam MPd menjelaskan, mahasiswa harus mampu menangkis faham radikalisme yang kini sudah masuk ke kampus.  Jangan lupa, selain radikalisme mahasiswa juga tidak boleh melakukan  ujaran kebencian di media sosial , menyebar hoax, praktik pembulian dan sejenisnya .

Peserta PCTA itu adalah,  Erina Fionita Nurfajila, Ilmu Politik. jurusannya PKn(Politik dan Kewarganegaraan), Sodikun ( Akuntansi), Nurul Hidayah (PKn,Politik dan Kewarganegaraan),  Kresna Bayu Perdana  (Politik dan Kewarganegaraan)

Friday, 18 August 2017

Kirim 13 Tim ke Pimnas, UNNES Optimis Raih Hasil Optimal

Tiga belas tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Negeri Semarang (UNNES) siap berlaga dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-30 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, 22-28 Agustus 2017.

Rektor Prof Dr Fathur Rokhman MHum melepas keberangkatan tim di kampus Sekaran, Jumat (18/8). Pelepasan ditandai dengan penyerahan bendera UNNES oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Bambang BR kepada Koordinator Tim PKM.

Pada Pimnas 2017 kali ini, UNNES berpartisipasi di hampir semua bidang PKM yang meliputi PKM-GT, PKM-K, PKM-KC, PKM-M, PKM-PE dan PKM-PSH diikuti oleh mahasiswa UNNES.

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Dr Bambang BR menyampaikan bahwa 13 tim Pimnas telah mempersiapkan diri dengan segala upaya. Mereka telah mengikuti karantina, pendalaman materi, hingga pelatihan presentasi. “Saya berharap semua tim dapat tampil maksimal,” katanya.

Rektor menyampaikan bahwa Tim PKM UNNES telah siap dan akan berjuang dengan maksimal. Ia berharap agar seluruh anggota tim menjaga kesehatan supaya saat berlaga dapat meraih hasil optimal.

Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ristekdikti ini merupakan agenda tingkat nasional yang diselenggarakan berkala setiap satu tahun.


from Universitas Negeri Semarang

Seminar Pelatihan Karir ajak Mahasiswa Rancang Persiapan Kerja Masa Depan

Universitas Negeri Semarang
Seminar Pelatihan Karir ajak Mahasiswa Rancang Persiapan Kerja Masa Depan

Pusat Karir dan Bimbingan Konseling UNNES adakan seminar Career Coach “How to Get a Good Job? Let’s Prepare From Now!” hari Sabtu (15/7) di Gedung LP2M UNNES. Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta dari kalangan mahasiswa UNNES. Hadir sebagai pembicara adalah Irianto Muliono selaku Kepala Bagian Human Capital Telkom Indonesia.

Dalam sambutannya, Eem Munawaroh SPd, selaku perwakilan dari Pusat Karir menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan bekal pada mahasiswa untuk mengetahui perkembangan, keterampilan yang dibutuhkan, dan attitude yang sesuai pada dunia kerja saat ini.

Menambahi hal tersebut, sekretaris LP2M UNNES mendukung agenda ini. Ia menjelaskan bahwa nantinya materi yang diberikan akan memberikan bekal kesuksesan akademik, kepribadian, karir, dan sosial.

Masuk ke dalam materi, Irianto Muliono menjelaskan mengenai tips masuk ke dunia kerja. Ia menyarankan pada mahasiswa, untuk masuk ke dunia kerja, mahasiswa harus kritis mencari info mengenai sifat perusahaan. Sebagai tambahan, untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, mahasiswa harus mau dan mampu untuk ditempa cobaan dalam bekerja atau menempukan kesempatan usaha di masyarakat.

Selain presentasi mengenai hal tersebut, Irianto juga memberikan presentasi mengenai PT Telkom sebagai perusahaan ternama di Indonesia. Ia mengklarifikasi bahwa Telkom bukanlah perusahaan yang hanya fokus pada komunikasi, namun perusahaan tersebut juga memiliki fokus pada pendidikan, pariwisata, ataupun pendukung UMKM di masyarakat. (Cesar, Student Staff)

UPT Kearsipan UNNES Dapatkan ANRI Award 2017

Universitas Negeri Semarang (UNNES) dapatkan Award pada Malam Penganugrahan ANRI Award 2017, Jakarta (17/8).

Raihan ini merupakan kompetisi pemilihan kearsipan Tahun 2017 dari Bulan Maret sampai dengan Juli 2017 oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). UNNES merupakan salah satu finalis untuk kategori Perguruan Tinggi Negeri.

Penganugerahan diberikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur kepada Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum dalam hal ini diwakili Kepala Biro Umum, Hukum dan Kepegawaian Drs Sutikno MSi dan Kepala UPT Kearsipan UNNES Drs Muhsin MSi.

Drs Sutikno MSi menyampaikan, perolehan juara ini merupakan sebuah kebanggaan bagi UNNES dalam bidang kelembagaan kearsipan di perguruan tinggi negeri, dimana UNNES telah mempunyai kelembagaan kearsipan PTN yaitu UPT Kearsipan yang telah terbentuk tahun 2016 ini sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNNES.

Dengan perolehan juara bidang kearsipan ini menjadikan momentum  pengembangan kelembagaan kearsipan di UNNES untuk meningkatkan kualitas diri untuk ‘Gerakan Nasional Sadar Arsip’ menuju World Class University.


from Universitas Negeri Semarang

Thursday, 17 August 2017

CPPBT UNNES Berpartisipasi dalam Harteknas ke-22 di Makassar

Salah satu Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNNES terpilih mengikuti RITECH EXPO tanggal 10-13 Agustus 2017 dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HARTEKNAS) ke-22 tahun 2017 di Makassar.

CPPBT UNNES merupakan salah satu dari 16 CPPBT terpilih sebagai karya Inovasi Perguruan Tinggai seluruh Indonesia. Judul karya inovasi tersebut adalah Nano Ekstrak Kopi Hijau (Green Coffee) Arabica Jawa dengan Metode High Energy Milling sebagai Herbal Penurun Berat Badan. Produk inovasi ini merupakan karya dari Eka Yuli Astuti, MA., Prof. Dr. Etty Soelistyowati, M. Si., Farid Ahmadi, M. Kom., Ph. D. dan Andin Vita Amalia, M. Sc.

Puncak peringatan Hakteknas ke-22 menjadi istimewa karena sejak mulai diperingati tahun 1995, ini pertama kalinya diselenggarakan di luar Pulau Jawa. Kegiatan secara resmi dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir. Puncak Peringatan Hakteknas 2017 ditandai dengan penekanan sirine secara bersama dan peluncuran roket air dari kapal phinisi. Sedangkan, peringatan Hakteknas ke 23 tahun 2018 akan diselenggarakan di Provinsi Riau, yang ditandai dengan penyerahan Pataka Hakteknas kepada Gubernur Riau oleh Menristekdikti.

Wakil Presiden menyampaikan, “Hari ini kita hadir di Hakteknas bukan hanya untuk merayakan, namun juga untuk menjaga terus semangat berinovasi”. Wapres lebih lanjut mengatakan, untuk menjadi negara maju dibutuhkan tiga hal yakni semangat, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kedamaian. Sedangkan teknologi sangat penting untuk memberi nilai tambah. Negara-negara maju biasanya menguasai teknologi, karena teknologi akan memberi nilai tambah karena nilai tambah membawa kemakmuran.

Teknologi merupakan satu-satunya cara yang dilakukan suatu bangsa untuk bertahan dari segala masalah. Wapres berharap lembaga universitas dan penelitian dapat memajukan teknologi yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Apa gunanya kita punya banyak universitas dan lembaga penelitian jika kita terus berselisih soal teknologi. Ayolah para insinyur untuk bangkit demi memajukan bangsa kita,” demikian pesan Wapres JK.

Menristekdikri, M Nasir menyebut, pemilihan Kota Makassar sebagai puncak Hakteknas karena Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi dengan garis pantai terpanjang di Indonesia. Pelabuhan Makassar adalah pintu gerbang pelayaran terpadat di Indonesia Timur, sebagai perwujudan gagasan Indonesia sebagai poros maritim dunia untuk kebangkitan teknologi dengan tekad “Gelorakan Inovasi”.

Rangkaian kegiatan dalam acara Harteknas ini antara lain: Bakti Teknologi, Ritech Expo (eksebisi produk teknologi dan inovasi unggulan dari perguruan tinggi/lembaga litbang, dunia usaha/industri dan penggiat IPTEK dan inovasi lainnya; Talkshow; Jalan Sehat; Side Event berskala nasional dan internasional.

Kepala LP2M Unnes Prof. Dr. F. Totok Sumaryanto, M. Pd. hadir mewakili Rektor Unnes dalam pembukaan HARTEKNAS menyatakan, iklim inovasi yang semakin berkembang pesat harus diimbangi dengan meningkatnya riset berbasis produk teknologi oleh dosen dan mahasiswa UNNES.

Reputasi UNNES kian tahun terus meningkat hal ini dibuktikan dengan pada tahun 2017 didanainya 7 judul kegiatan kompetisi Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dan 5 Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) oleh Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Ditjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti. Melalui Inkubator Unit Bisnis (IUB) LP2M Unnes diharapkan hasil penelitian dapat menjadi produk inovasi teknologi andalan nasional yang dapat ikut memberikan kontribusi bagi perkembangan IPTEK dan Industri di Indonesia.


from Universitas Negeri Semarang

Dukung Reputasi, UNNES Gandeng Polda Jateng

Universitas Negeri Semarang
Dukung Reputasi, UNNES Gandeng Polda Jateng

Dalam mendukung tujuan, visi, dan misi Universitas Negeri Semarang (UNNES) yakni menjalin kerja sama institusi dalam menunjang penguatan kelembagaan yang bereputasi internasional, UNNES kembali bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng).

Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum didampingi Wakil Rektor dan pejabat di lingkungan UNNES melakukan audiensi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen Pol Drs Condro Kirono MM MHum di kantor dinas Kapolda Jateng Gedung Itwasda Semarang, Kamis (20/7).

Tujuan audiensi tersebut adalah silaturahmi antara UNNES dengan Polda Jateng, kemudian kerja sama untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, radikalisme, dan organisasi terlarang dikalangan mahasiswa.

Rektor menyampaikan, di tengah era globalisasi saat ini kampus sangat rentan dan mudah untuk menjadi sasaran penyebaran narkoba. Oleh karena itu, UNNES terus berupaya untuk turut serta secara aktif memerangi narkoba.

“Narkoba memiliki sifat adiktif dan mampu mengubah perilaku penggunanya, tentu hal tersebut sangat merugikan, termasuk bagi mahasiswa. Sejak tahun 2015, UNNES telah melakukan tes urine terhadap mahasiswa baru. Ini adalah langkah UNNES untuk mengantisipasi peredaran narkoba didalam kampus. Tak hanya mahasiswa, seluruh pimpinan UNNES juga melakukan tes narkoba” jelas Rektor.

Tes urine tersebut, tambah Rektor, terselenggara atas kerjasama UNNES dengan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Jawa Tengah dan Diresnarkoba Polda Jateng. Kedepan, tes narkoba akan dilakukan secara rutin bagi setiap mahasiswa UNNES.

“Selain melakukan tes urine, dalam rangka memerangi peredaran dan penggunaan narkoba, UNNES telah menerapkan kebijakan bagi pimpinan atau mahasiswa yang terlibat dalam perederan atau mengonsumsi narkoba” tegas Profesor bidang Sosiolinguistik tersebut.
Rektor berharap kerja sama institusi seperti ini dapat terus terjalin, untuk itu UNNES meminta dukungan dari Polda Jawa Tengah dalam upaya memerangi narkoba, radikalisme, dan organisasi terlarang dIkalangan mahasiswa UNNES.

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Condro Kirono MM MHum mengatakan bahwa pihaknya siap membantu UNNES, dan siap mendukung yang di butuhkan UNNES.
“Terima kasih atas kunjungan silaturahminya saya sangat senang, memang bibit-bibit penerus pendidik ini harus di pantau sedemikian rupa supaya kedepan, bisa menjadi calon-calon pendidik yang berkualitas” jelas Kapolda Jateng.

Menristekditi: Indonesia Kerja Bersama

Menghadapi persaingan dalam era globalisasi ini akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk menjawab tantangan tersebut Kemenristekdikti telah menetapkan tujuan strategi 2019 yang akan kita capai yakni “Meningkatnya revitalisas, kuantitas dan kualitas SDM berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa”.

Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan itu saat membacakan sambutan tertulis dari Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia Prof H Mohamad Nasir PhD Ak pada Upacara 17 Agustus, Kamis (17/8) di lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan kampus Sekaran Gunungpati.

Upacara bendera diikuti ribuan orang dari kalangan dosen, mahasiswa lama dan baru, serta tenaga kependidikan.

Dengan kerja bersama kita yakin dapan mencapai tujuan strategi tersebut mulai dari diri kita sendiri, dari lingkungan sekitar kita, dan dari institusi. Bangun budaya anti plagiat, budaya keilmuan yang menghasilkan inovasi dan karya bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat, membangun budaya kampus yang bersih, anti korupsi, anti narkoba, dan bebas dari faham radikalisme, membangun kesantunan, memperteguh jiwa Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.

Dengan kerja bersama, maka kemajuan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dapat makin cepat terwujud.

Pada kegiatan tersebut Rektor Prof Fathur Rokhman juga menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk masa bakti 30 tahun sebanyak 21 orang , 20 tahun (10 orang) , dan 10 tahun (7 orang) dari Presiden RI Joko Widodo.


from Universitas Negeri Semarang

7.682 Mahasiswa Baru UNNES 2017 Resmi Diterima

Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar upacara penerimaan mahasiswa baru yang dibarengkan dengan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke 72, Republik Indonesia di lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Rabu (17/8/2017).

7682 mahasiswa baru mengikuti kegiatan yang sekaligus menjadi awal masa orientasi mahasiswa tersebut. Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik , Prof Dr Rustono MHum saat membacakan laporan penerimaan mahasiswa baru.

Secara simbolis Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rohman MHUM, menyematkan Jaket Almamater dan Bibit Pohon kepada perwakilan mahasiswa baru sebagai bentuk komitmen UNNES sebagai universitas yang berwawasan konservasi.

Rektor berpesan kepada mahasiswa baru, selama empat tahun menempuh pendidikan di kampus, mahasiswa harus memiliki tanggungjawab yang besar. Tingkatkan terus budaya prestasi yang mempunyai daya saing menuju UNNES sebagai universitas yang bereputasi internasional.

Selanjutnya PPAK akan berlangsung tiga hari mulai Sabtu hingga Senin (19-21/8). Mahasiswa baru akan dikenalkan dengan karakter universitas, fakultas, visi konservasi, ideologi dan pendidikan karakter, hingga sistem akademik. Setelah PPA mereka dijadwalkan mengikuti Orientasi Kepramukaan Perguruan Tinggi (OKPT), Tes Narkoba dan Bela Negara.


from Universitas Negeri Semarang

Teliti Laras dalam Karawitan, Widodo Raih Doktor di ISI Yogyakarta

Karawitan merupakan bagian penting dalam budaya Jawa. Hampir semua jenis seni pertunjukan tradisi dan upacara ritual adat Jawa menggunakannya sebagai musik pendukung. Bagi masyarakat Jawa, struktur kultural kelompok orang yang berorientasi pada kehidupan masyarakat Jawa multidimensional, karawitan tidak hanya sebagai ekspresi musikal untuk memenuhi kebutuhan rasa hibur tetapi juga rasa sosial, kultural, dan spiritualnya. Nilai-nilai filosofis mendasar yang berlaku dalam budaya Jawa terefleksi dalam budaya karawitannya.

Demikian diungkapkan Widodo, mahasiswa S-3 Pengkajian Seni Program Pascasarjana ISI Yogyakarta, yang mempertahankan disertasinya berjudul Konsep Laras dalam Karawitan Jawa, Rabu (16/8), di kampus Jalan Suryodiningratan, Kota Yogyakarta. Tim penguji diketuai Prof Dr Djohan MSi dan beranggotakan Prof Dr Victor Ganap MEd, Prof Dr Soetarno DEA, Prof Dr Rustopo SKar, MHum, Dr St Sunardi, P Hardono Hadi PhD, dan Dr Royke B Koapaha.

Menurut Widodo yang dosen Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Universitas Negeri Semarang itu, karawitan sebagai produk tradisi lisan budaya Jawa lekat dengan sifat komunal, spontan, terbuka, toleran, lembut, fleksibel, tetapi di lain pihak juga sarat akan norma musikal dan kultural kompleks yang membentuk kesan ngrawit, halus, lembut, rumit. Dilihat dari usianya, mengutip Pradjapangrawit (1990), Widodo menjelaskan, gamelan telah ada sejak sekitar tahun 167 Jawa atau 245 Masehi. “Karawitan telah melewati dinamika keadaan zaman yang panjang dan dinamis,” katanya.

Ia menjelaskan, rasa dalam karawitan Jawa memiliki makna dan kedudukan sangat penting sebagai landasan, orientasi, parameter, bahkan juga saluran estetik untuk mencapai hakikat keindahan musikal dan kulturalnya dalam proses apresiasi seni. Rasa dalam konteks tersebut merupakan puncak persepsi estetik yang menyatukan subjek dan objek seni. Jenis rasa karawitan esensial dan universal pada gending-gending Jawa yang dapat mencakup seluruh jenis, bentuk komposisi, dan karakter musikalnya adalah laras.

Sajian komposisi karawitan Jawa dalam jenis, bentuk, dan karakter musikal apapun dapat menimbulkan rasa laras. Namun rasa laras tidak serta merta dapat disandangkan pada semua sajian jenis, bentuk, dan karakter gending. Pemberian predikat laras berhubungan dengan sajian komposisi karawitan Jawa yang bagian-bagiannya digarap dalam model garap tertentu sehingga karakter musikalnya terekspresi secara kuat dalam penyajian sesuai fungsi pertunjukannya.

Fenomena laras muncul pada beberapa peristiwa karawitan yang dipilih Widodo sebagai objek kajian, yaitu klenèngan Pujangga Laras, penyajian karawitan langsung menghadirkan penggarap kelompok karawitan Pujangga Laras, dengan materi garap gending-gending Jawa klasik; klenèngan dalam media rekam audio komersial produksi Lokananta dan Ira Record menghadirkan penggarap Keluarga Karawitan Studio RRI Surakarta dan kelompok karawitan PKJT bersama ASKI Surakarta dengan materi garap gending-gending Jawa klasik; konser karawitan Jawa dalam Lomba Karawitan Gending-gending Dolanan RRI Surakarta 2013 menghadirkan penggarap kelompok karawitan peserta lomba kategori remaja juara pertama dengan materi garap lelagon dolanan; dan konser karawitan Sindhèn Idol 2012 menghadirkan penggarap vokal sindhènan pesindhèn finalis juara pertama didukung oleh para musisi karawitan profesional gabungan dari beberapa kelompok karawitan ternama di Kota Semarang sebagai penggarap ricikan (instrumen gamelan) gamelan.

Laras dalam Penggunaan Umum

Berdasar penelitian Widodo, laras dan kata-kata bentukannya digunakan oleh masyarakat Jawa dalam banyak konteks, antara lain, panglaras dan ginem raras bawa raos dalam sarasehan; selaras dalam kehidupan sosial; nglaras rasa, pengelolaan rasa batin individu; dan laras sebagai jenis rasa atau suasana indah. Mengutip Susena (2003), Widodo menyatakan, interaksi sosial masyarakat Jawa didasarkan pada prinsip hormat dan rukun demi terwujudnya keadaan selaras.

Ekspresi tutur kata, sikap, dan perilaku yang didasari oleh nilai rukun dan hormat dapat menjamin interaksi sosial dalam kehidupan beragam dapat berlangsung aman, damai, nyaman jauh dari perselisihan. Kewajiban semua elemen masyarakat Jawa untuk menjaga dan mewujudkannya dalam kehidupan sosial mengalahkan kepentingan individu dan prinsip-prinsip regulatif, termasuk hukum positif. Istilah selaras dalam konteks ini berasal dari kata laras, yaitu keadaan sosial aman, nyaman, damai, jauh dari perselisihan dan konflik.

Widodo menjelaskan, kajian garap gending-gending Jawa dalam beberapa peristiwa penyajian karawitan berikut rasa karawitan yang ditimbulkan mengantarkan pada sejumlah kesimpulan. Laras, menurut Widodo, merupakan jenis rasa, suasana atau kesan musikal dan kultural karawitan indah, enak, nyaman mendalam, menyeluruh, dan mengesankan. Dengan demikian, laras mengandung unsur mat, lega, betah, adhem, ayem, tentrem, jinem, sengsem, marem yang muncul dari sajian gending-gending Jawa yang digarap secara benar, jelas, merata, berimbang, dinamis, kompak, dan menyatu dalam satu kesatuan ide-ide garap. “Semua itu membentuk pusat-pusat keseimbangan ‘sempurna’ yang disebut titik berselaras,” ujar Widodo.

Widodo dinyatakan lulus dengan hasil memuaskan dan merupakan doktor ke-38 pada Program Pascasarjana ISI Yogyakarta atau ke-17 dalam bidang pengkajian seni. “Selamat untuk Universitas Negeri Semarang. Sebagai lembaga pendidikan, semoga keilmuan yang dimiliki Widodo semakin dapat dimanfaatkan dalam bidang karawitanologi,” ujar Prof Victor Ganap.


from Universitas Negeri Semarang

Wednesday, 16 August 2017

Promosi Doktor, Parmin Raih Predikat Cumlaude

Parmin SPd MPd pada tanggal menjalani Sidang Promosi Doktor di Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu (16/08). Sidang ini dalam rangka diperolehnya Gelar Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Disertasi yang berjudul : Pengembangan Model Science Integrated Learning (SIL) untuk Meningkatkan Kemandirian Kerja Ilmiah pada Materi Etnosains Program Studi Pendidikan IPA.

Bertindak sebagai majelis penguji dalam sidang promosi doktor ini, sebagai Ketua Dewan Penguji Prof. Dr. Sutarno, PhD, Sekretaris Dewan penguji: Prof Dr M Furqon Hidayatullah MPd (UNS), dengan anggota: Prof Dr Joko Nurkamto MPd (UNS), Prof Dr rer nat Sajidan MSi (UNS), Prof Sulistyo Saputro PhD (UNS), Prof Dr Sutikno MT (UNNES), Prof Dr Ashadi (UNS), Prof Djukri, M.S (UNY),

Selain publikasi artikel di 3 jurnal terindeks Scopus, hasil penelitian Parmin dihasilkan 2 buah buku ber ISBN dan proses pengusulan Hak Cipta.

Model SIL sebagai model baru untuk merekonstruksi pengetahuan asli masyarakat menjadi pengetahuan ilmiah, karena tidak semua pengetahuan asli masyarakat secara ilmiah dapat diuji kebenarannya. Melalui model yang dikembangkan, dipastikan akan semakin banyak pengetahuan asli masyarakat yang pada saat ini terancam punah karena pengaruh modernisasi gaya hidup masyarakat.

Atas capainya, Dr. Parmin, M.Pd., dinyatakan lulus berpredikat Cumlaude dengan IPK 4,00.


from Universitas Negeri Semarang

Guru PAUD Se-Kota Semarang ikuti Workshop Olahraga dan Permainan Tradisional di Labschool UNNES

Bertempat di Labschool Unnes, Jl. Menoreh Tengah X No.4, Sampangan, Semarang, guru-guru PAUD se-Kota Semarang mengikuti workshop olahraga dan permainan tradisional, Sabtu (12/8).  Kegiatan ini diikuti oleh 40 guru PAUD, yang mewakili 16 kecamatan di Kota Semarang. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Temanya adalah “Sosialisasi Olahraga dan Permainan Tradisional untuk guru-guru PAUD se-Kota Semarang.”

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama antara Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNNES dengan Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) dan Labschool Unnes sebagai sekolah mitra. Sosialisasi disampaikan oleh tim dosen FIK UNNES, Dr Tommy Soenyoto SPd MPd selaku ketua program, Dwi Gansar Santi Wijayanti SPd, dan Agus Widodo Suripto SPd MPd serta Khairul Umam, perwakilan dari Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) pusat.

Menurut Khairul Umam, Sekjen KOTI pusat, yang melatar belakangi dibentuknya KOTI adalah karena kegelisahan mulai punahnya olaharaga dan permainan tradisional, ruang bermain anak-anak sempit, serta banyak anak kekurangan gerak. Sehingga dia ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali membangkitkan gairah permainan tradisional ini.

“Ada tiga hal dapat kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut, pertama penggalian, yaitu menggali dan mendata permainan tradisional yang ada di Indonesia ini berapa banyak, lalu kita rekonstruksi. Kedua Pembakuan, dengan cara menentukan permainan tradisional mana yang bisa dijadikan olahraga yang mendunia dan permainan tradisional mana yang bisa dijadikan media pembelajaran di sekolah. Ketiga Pelestarian, yaitu sosialisasi, workshop, mengadakan lomba-lomba, serta pameran di car free day ataupun di sekolah-sekolah” jelasnya.

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengadakan workshop penerapan olahraga dan permainan tradisional untuk guru PAUD. Dalam kegiatan workshop kali ini, peserta diberikan materi tentang kebijakan dan ruang lingkup olahraga permainan tradisional serta praktik permainan tradisional untuk pembelajaran penumbuh kembangan karakter anak. Setelah itu, peserta dibagi kedalam 10 kelompok. Masing-masing kelompok harus mempresentasikan satu jenis permainan tradisional yang bisa dimainkan oleh murid-murid PAUD. Kegiatan diakhiri dengan simulasi beberapa olahraga tradisional yang sudah dibakukan antara lain egrang, gobak sodor/hadang dan bakiak.

Menurut Santi, salah satu dosen PJKR UNNES, olahraga dan permainan tradisional ini sangat penting sekali bagi anak, karena dapat menjadi media penanaman karakter anak.

“Dengan adanya kegiatan semacam ini, kita ingin munculkan dan mengembangkan lagi. Mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini. Kemudian berlanjut ke jenjang berikutnya” tuturnya.

Masirotul Khairiyah, salah satu peserta workshop dari TK Pertiwi 40 Kecamatan Tugu, merasa bersemangat mengikuti kegiatan ini, karena pembawa materinya interaktif dan juga implementatif, disertai contoh dan penerapannya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya akan mempraktikkan olahraga dan permainan tradisional ini di TK saya.” pungkasnya.

 

 


from Universitas Negeri Semarang

FMIPA UNNES Tandatangani MoA dengan NAIS Jepang

Dalam acara bertajuk “Business Comitment Meeting and Gala Dinner”, FMIPA UNNES menandatangani MoA dengan Nippon Advanced Information Service (NAIS) Jepang untuk memperkuat konsorsium Boron Neutron Capture Therapy (BNCT). Penandatanganan MoA dilakukan oleh Dekan FMIPA Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt dan Dr Liem Peng Hong dari NAIS Jepang pada Jumat (11/8) bertempat di Balaikota Buleleng Bali. Penandatanganan disaksikan oleh Ketua BATAN Prof Dr Djarot Suslistio Wisnubroto dan Director Division of Physical and Chemical Sciences, Department of Nuclear Sciences and Applications International Atomic Energy Agency (IAEA) Dr Meera Vankatesh.

Penandatanganan MoA  merupakan bagian dari 3th International Symposium yang bertema, “The Application of Nuclear Technology as a Key Element to Promote Competitive National Industrial ProductS: Energy, Health, Agriculture, Industry, dan Environment”, (9-12/8) lalu.  Simposium menghadirkan 29 keynote speaker dan poster session. Keynote speaker berasal dari Indonesia dan ahli-ahli nuklir luar negeri, seperti Dr Hiroki Tanaka dari Radiation Medical Physics Kyoto University Research Reactor Institute, Prof Ren-Tai Chiang dari Institute of Nuclear Engineering and Technology, dan Dr Fang Cao dari Tsinghua University.

Pada poster session, empat mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UNNES yakni Vika Hutaria, Dyah Rahayuningsih, Siti Maimanah, dan Nunung Gupita Ratnasari berhasil memaparkan hasil risetnya. Salah satu judul artikel yang menarik perhatian adalah Neutron Characterization of BNCT Water Phantom Based on 30 MeV Cyclotron using PHITS Computational Code. Keempat mahasiswa tersebut dibimbing oleh Prof Dr Susilo MS dan Dr Suharto Linuwih MSi. Riset dan keberangkatan mereka ke simposium dibiayai sepenuhnya oleh BATAN.


from Universitas Negeri Semarang

Sikap Menghormati Pimpinan Terus Tertanam di Hati Mahasiswa UNNES

Universitas Negeri Semarang
Sikap Menghormati Pimpinan Terus Tertanam di Hati Mahasiswa UNNES

Sikap menghormati pimpinan masih tertanam dengan baik di hati sanubari mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Hanya untuk sekedar bertemu, bersalaman lalu kalau bisa berswafoto bersama dengan seorang pejabat dikampus berwawasan konservasi bereputasi internasional ini menjadi suatu kebanggaan yang tiada banding, yang terus jadi kenangan sepanjang masa.

Hal itu lah yang sering terjadi setiap mahasiswa ketemu Rektor UNNES Prof Fathur Rokhman. Mereka selalu menyalami dan meminta foto bersama.

Prof Fathur juga nampak bersemangat setiap kali bertemu mahasiswa. Bahkan suatu kali, Rektor pernah mengatakan bahwa sambutan yang hangat, yang diberikan mahasiswa  menjadi motivasi untuk terus berbuat yang terbaik pada mahasiswa.

Diera saat ini, menurut Prof Fathur sudah seharusnya begitu, tidak perlu ada jarak antara rektor dan mahasiswa, agar pimpinan UNNES bisa menyelami setiap denyut nadi aspirasi dari siapapun, utamanya mahasiswa sebagai generasi rumah ilmu.

Wujudkan Renstra Penelitian, LP2M Gelar FGD Penguatan Inovasi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNNES mengadakan Forum Group Disscusion (FGD) Penguatan Inovasi, Selasa (15/8) di Ruang Senat Gedung H lantai 4, Kampus Sekaran Gunungpati.

FGD tersebut sebagai bentuk upaya LP2M dalam mendukung UNNES sebagai rumah ilmu yang bereputasi melalui penguatan-penguatan inovasi baik dalam penelitian maupun pengabdian masyarakat di UNNES.

Kegiatan ini diikuti oleh wakil dekan bidang akademik di lingkungan UNNES, peneliti DRPM Tahun 2017, Badan Penjamin Mutu dan Gugus Penjaminan Mutu di lingkup fakultas, serta gugus penelitian dan pengabdian mayarakat di masing-masing fakultas.

Dalam laporannya Farid Ahmadi PhD selaku ketua panitia mengemukakan bahwa FGD ini diselenggarakan untuk mendorong percepatan capaian rencana strategis penelitian UNNES.

Selain itu, FGD ditujukan untuk mensinergikan peneliti-peneliti dalam bidang keilmuan dan peminatan yang sama sehingga mampu menumbuhkan kapasitas penelitian unggulan UNNES melalui pemanfaatan sarana/prasarana dan sumberdaya yang dimiliki.

Ke depan, FGD ditujukan untuk meningkatkan publikasi hasil-hasil riset dan pengabdian civitas akademika UNNES. FGD dibuka oleh Prof Totok Sumaryanto MPd selaku Ketua LP2M UNNES, dengan nara sumber StaffAhli Bidang Relevansi dan Produktivitas Kementrian Ristek Dikti Dr Ir Agus Puji Prasetyono MEng.


from Universitas Negeri Semarang

Bangun Reputasi, FH UNNES Akan Bangun 7 Klinik Hukum

Program klinik hukum sangat membantu mahasiswa memahami bagaimana hukum bekerja dalam masyarakat, mengkaji secara riil keilmuan di bidang hukum, dan mengasah kemampuan mahasiswa berinteraksi dalam memecahkan permasalahan hukum secara langsung. Karena program ini bukan sebatas simulasi.

Hal itu ditegaskan Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonedia (UI) Prof  Dr Topo Santoso SH MH dalam kegiatan deseminasi dan workshop klinik hukum, Selasa-Rabu(15-16/8) di Gedung Serba Guna FH Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Menurut Prof Topo, akan menjadi ironis jika para mahasiswa yang memiliki pemahaman hukum, ketika dipertemukan dengan konflik sosial yang berada dalam ranah hukum tidak mampu menyelesaikannya.

Sebagai salah satu usaha peningkatan mutu kualitas institusi dan membangun reputasi, Dekan FH UNNES Dr Rodiyah SPd SH MSi merespon positif kegiatan yang menunjukkan kontribusi nyata institusi bagi pembangunan Indonesia ini.

Dr Rodiah berjanji akan secara aktif melakukan usaha-usaha produktif membangun jejaring antar pengajar fakultas hukum di kalangan universitas dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, dalam waktu dekat FH UNNES juga akan melaunching 7 Klinik Hukum.
 
Acara yang merupakan realisasi kerjasam FH Unnes dan FH UI ini diikuti oleh dosen dan calon pengajar  mata kuliah klinik hukum di perguruan tinggi negeri dan suasta se kota Semarang.


from Universitas Negeri Semarang

Tuesday, 15 August 2017

Punggawa PPL Antar Bangsa Di Malaysia Resmi Diterima Oleh Sekolah Mitra

Para calon guru dari Indonesia yang mengikuti program PPL AB (Praktik Pengalaman Lapangan Antar Bangsa) di Malaysia hari ini diterjunkan ke sekolah mitra dari UPSI (Universitas Pendidikan Sultan Idris).

Ke-10 orang sejak  (10/8) yang lalu berada di PULAMI (Pusat Latihan Mengajar dan Industri) bersama dengan dosen dari UPSI, Puan Dr.  Nor’ashiqin Bt Mohd Idrus dan Puan Dr. Nurul’Ain Bt Mohd Daud, serta segenap jajaran PULAMI pada Jumat (11/8) kemudian dilanjutkan orientasi pada Senin (14/8).

Acara orientasi merupakan serangkaian pembekalan dari pihak UPSI sebelum menerjunkan para calon guru ini. Materi orientasi berupa pengenalan PULAMI, Sekolah Mitra, dan asrama.

Salah satu peserta PPL Antar Bangsa Marlina menyampaikan, setelah serangkaian acara tersebut akhirnya hari ini kami para students dari Indonesia yg sekaligus merupakan  duta bangsa  diterjunkan ke sekolah.


from Universitas Negeri Semarang

Sosialisasi Studi Lanjut Amerika Serikat, Hadirkan Perwakilan Embassy of the United States of America

Bagian Kerjasama Biro Akademik Kemahasiswaan dan Kerjsama (BAKK) Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Pendidikan & Peluang Beasiswa di Amerika Serikat pada Selasa  (15/8) di Lantai 2 Gedung Prof. Satmoko UNNES. Sosialisasi tersebut hadirkan Muhammad Iqbal dari Embassy of the United States of America. Dalam sosialiasi tersebut, turut hadir Intan Permata Hapsari SPd MPd Kepala International Office UNNES, dosen, dan mahasiswa.

Iqbal memaparkan secara lengkap tentang Education USA, lembaga yang memberikan informasi studi lanjut dan beasiswa di Amerika Serikat. Lebih lengkap, Education USA juga memberikan konsultasi pendidikan, program mentor, informasi beasiswa, dan annual fall graduates.

Terdapat banyak beasiswa yang disediakan Embassy of the United States of America, antara lain Fulbright Master’s Degree Program, Fulbright Doctoral Degree Program, Fulbright Grants for Indonesian Lecturer, Global Undergraduate Exchange Program, East West Center graduate Degree Fellowship, dan beasiswa lainnya.

Iqbal menambahkan beasiswa-beasiwa ini bukan hanya untuk kalangan mahasiswa, namun juga untuk seluruh kalangan yang ingin melanjutkan studi master atau doktor. Ada beberapa persyaratan yang harus dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke Amerika Serikat antara lain formulir pendaftaran, biaya pendaftaran, sertifikat TOEFL iBT dan SAT untuk undergraduate, sertifikat TOEFL iBT dan GRE/ GMAT untuk graduate, essay, dan surat rekomendasi.

Informasi selengkapnya dapat diakses melalui http://ift.tt/2x0bE2J atau email IqbalM2@state.gov.

Nur Adha Choiriyah (Student Staff)


from Universitas Negeri Semarang